tag:blogger.com,1999:blog-26151597055011941302024-03-13T09:17:08.242-07:00Celotehan ThreeHidup tak selamanya indah
tapi kisah hidup bisa menjadi sebuah karya yang indahThreehttp://www.blogger.com/profile/03630070431215802353noreply@blogger.comBlogger146125tag:blogger.com,1999:blog-2615159705501194130.post-53713221003266895102019-09-12T21:08:00.000-07:002019-09-12T21:08:56.695-07:00Penantian<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">26 Agustus 2017, saya menikah. Saya pikir setelah menikah tidak akan ada lagi pertanyaan "KAPAN". Saat kuliah "Kapan Lulus?", sudah lulus kuliah "Kapan Kerja?", setelah mendapat pekerjaan, "Kapan Nikah?", setelah nikah, "Kapan Punya Anak?". Jawaban saya tetap sama "Doakan saja". </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<a name='more'></a><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Setelah menikah, Alloh SWT memberikan kami waktu untuk berdua dulu, saling mengenal, pacaran halal, karena kami tidak pacaran. Kami menjalankan ta'aruf kemudian menikah dengan persiapan cuma satu bulan saja. Ketika yang lain sudah Alloh berikan amanah dalam rahim mereka, jelas saya iri. Rasanya sudah bosan mendengar pertanyaan, "Kapan? Ditunda ya? Sudah isi?" sampai ada yang menyuruh kami untuk periksa ke Dokter, padahal saat itu kami baru menikah 6 bulan. </span></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Nangis sering, ngeluh sering, alhamdulillah suami selalu menguatkan. Dia selalu mengingatkan saya untuk selalu sabar dan berdoa. Alloh Maha Mengetahui kapan waktu yang terbaik untuk HambaNya. Lama - lama saya mulai kebal dengan pertanyaan "Kapan" saya menganggap bahwa itu adalah doa dari mereka. </span></div>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">
</span>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Juli 2018, saya telat datang bulan. Udah geer aja senyum - senyum sendiri. Eh, pas malemnya keluar flek. Sedih lagi, sambil bilang ke suami "Ngga jadi lagi". Lagi ... lagi dia menguatkan saya "Sabar, doa terus ya!". Tapi, besok subuhnya ko fleknya ga ada lagi ya. Seharian itu ngga keluar sama sekali. Akhirnya, saya beli test pack. Pulang kerja saya coba test pack, hasilnya dua garis samar. Berkaca - kaca,dag dig dug ngga karuan liat hasil dua garis samar. Saya tunjukkin ke suami, dia cuma lempeng aja bilang "Maksudnya apa? artinya apa?". Kemungkinan saya hamil! karena masih tidak percaya, subuhnya saya coba lagi test pack. Dua garis merah jelas sekali,Alhamdulillah kami senang sekali bisa melihat dua garis. </span></div>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">
</span>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Untuk memastikan, kami segera pergi ke dokter kandungan. Baru telat 4 hari sih, tapi ya penasaran aja gitu. Pas di usg dokter bilang "Bu, saya belum bisa bilang ibu hamil atau ngga ya karena hasil usg belum kelihatan kantungnya. Ini baru penebalan dinding rahim aja, 2 minggu lagi kita cek lagi ya". Semakin degdegan dong, karena bingung saya hamil atau ngga sebenarnya. Sekedar info, penebalan dinding rahim itu bisa juga terjadi saat wanita mau haid. </span></div>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">
</span>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Dua minggu kemudian, kami balik lagi ke dokter kandungan. Alhamdulillah, sudah terlihat kantungnya dan dokter memastikan bahwa saya benar - benar positif hamil. Seneng bangeta rasanya, setelah hampir satu tahun kami menanti kehadiran buah hati. </span></div>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">
</span>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Masyaallah, masa - masa kehamilan itu kaya mimpi, di dalam rahim kita ada mahluk yang bernyawa. Semua ibu itu hebat dan kuat ya, bayangin dari hamil aja udah ngerasain mual, pusing, muntah, pegel, susah tidur, kaki bengkak, dan lain - lain. Saya mabok parah waktu hamil, bahkan pas usia kehamilan 7 bulan aja saya masih muntah - muntah. Indera penciuman mendadak tajam, bau telor lah, bau minyak wangi lah, nusuk hidung banget. Tapi, melihat perkembangan janin yang sehat kebayar sudahlah mabok, mual, dan pegel - pegelnya. </span></div>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">
</span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiahoxcQg3CSGSaoeEuEaeRtVTHymNJjwFBFwf-rftknZm8EJroEusrgPiI1W3m25vl1yQbcVkTZVX3CICQHHzLRd4WMBnqOgj2sjcTZHeucBl2isKX-ixpfQ8VxCjI-WIJOm6pZ3YiAaU/s1600/PicsArt_09-12-03.06.45.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="872" data-original-width="1280" height="218" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiahoxcQg3CSGSaoeEuEaeRtVTHymNJjwFBFwf-rftknZm8EJroEusrgPiI1W3m25vl1yQbcVkTZVX3CICQHHzLRd4WMBnqOgj2sjcTZHeucBl2isKX-ixpfQ8VxCjI-WIJOm6pZ3YiAaU/s320/PicsArt_09-12-03.06.45.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Masyaallah, kalau diliat dari USG itu perkembangan manusia itu benar - benar seperti yang ada dalam Al - Qur'an Surat Al - Mu'minun Ayat 12 - 14 :</span><br />
<b style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: verdana, sans-serif; font-size: 15px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-size: large; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><br /></span></b>
<b style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: verdana, sans-serif; font-size: 15px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-size: large; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ مِنْ سُلَالَةٍ مِنْ طِينٍ</span></b><br />
<b style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-size: 15px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-size: large; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><i style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-size: 15px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; font-weight: 400; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. (12)</span></span></i></span></b><br />
<b style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: verdana, sans-serif; font-size: 15px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-size: large; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><i style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 15px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; font-weight: 400; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><br /></span></i></span></b>
<b style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: verdana, sans-serif; font-size: 15px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-size: large; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><i style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 15px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; font-weight: 400; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><b style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-style: normal; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-size: large; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">ثُمَّ جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً فِي قَرَارٍ مَكِينٍ</span></b></span></i></span></b><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span>
<b style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-size: 15px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-size: large; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><i style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-size: 15px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; font-weight: 400; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).(13)</span></i></span></b><br />
<b style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: verdana, sans-serif; font-size: 15px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-size: large; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><i style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-size: 15px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; font-weight: 400; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><br /></i></span></b>
<b style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: verdana, sans-serif; font-size: 15px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-size: large; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><i style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-size: 15px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; font-weight: 400; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><b style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-style: normal; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-size: large; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَامًا فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْمًا ثُمَّ أَنْشَأْنَاهُ خَلْقًا آخَرَ ۚ فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ</span></b></i></span></b><br />
<b style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: verdana, sans-serif; font-size: 15px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-size: large; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><i style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-size: 15px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; font-weight: 400; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><b style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-style: normal; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: inherit; font-size: large; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><br /></span></b></i></span></b>
<b style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-size: 15px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-size: large; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><i style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-size: 15px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; font-weight: 400; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><b style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-stretch: inherit; font-style: normal; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-size: large; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><i style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-size: 15px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; font-weight: 400; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.(14)</span></i></span></b></i></span></b><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Threehttp://www.blogger.com/profile/03630070431215802353noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2615159705501194130.post-63177424357406976612019-09-11T21:53:00.001-07:002019-09-11T22:20:40.428-07:00Dunia Baru<div style="text-align: justify;">
<i><b><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Bismillah,</span></b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">16 Agustus 2014, postingan terakhir yang saya tulis. Saat itu saya baru saja lulus kuliah, senang sekali rasanya bisa menyelesaikan pendidikan tepat waktu. Ngga berasa sudah 5 tahun saya tidak aktif menulis di blog. Banyak yang berubah pastinya. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<a name='more'></a><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span>
<div style="text-align: justify;">
<i><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Lima Tahun yang lalu,</span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Saya baru lulus kuliah, ganti status dari mahasiswa jadi pencari kerja. Masukkin lamaran ke setiap perusahaan, lembaga kursus, wawancara kerja, dan berujung penolakan. Kemudian dapat tawaran dari teman untuk mengajar <i>home schooling. </i>Saya menerima tawaran tersebut, mengajar dua orang anak yang berusia 6 tahun dan 4 tahun. Masyaallah, namanya anak - anak kalau lagi belajar ya maunya sambil main. Seru iya, sabar harus. Pekerjaan <i>home schoolling </i>tidak bertahan lama karena setelah saya coba, saya tidak sanggup, tidak nyaman. Setelah itu, saya kembali nganggur.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Kemudian Paman saya menawarkan pekerjaan di tempat kerjanya. Qodarulloh ada yang keluar dan belum ada pengganti. Alhamdulillah, November 2014 saya mulai bekerja di Bandung. Berganti status dari pencari kerja jadi pegawai. Dunia kerja itu ternyata "<i>Amazing" </i>dibanding dunia kampus. Cape iya, bersyukur harus!</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Sekarang,</span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">2019, saya masih jadi pegawai di tempat yang sama. Bukan hanya jadi pegawai, alhamdulillah sudah menjadi seorang istri dan ibu satu orang anak yang baru berusia 5,5 bulan. Tahun 2017 saya menikah dengan seorang lelaki asal Bandung. Tahun 2019 saya melahirkan seorang bayi perempuan. Sekarang bukan hanya dunia kerja, ada suami dan anak dalam hidup saya. Ada tanggung jawab baru, hak baru, pelajaran baru, teman baru, keluarga baru. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Saya ingin kembali menulis di blog, hal - hal yang bermanfaat. Sebaik - baiknya manusia adalah yang memberikan manfaat, saya belum dan saya ingin. Mungkin lewat tulisan,kelak kebaikan dan keburukan akan dipertanggungjawabkan. </span></div>
Threehttp://www.blogger.com/profile/03630070431215802353noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2615159705501194130.post-38032577843460586412014-08-16T08:30:00.000-07:002014-08-16T08:30:44.876-07:00Graduated<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>AR-SA</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Tahun 2010 saya menjadi seorang
mahasiswa di sebuah perguruan tinggi swasta. Tak terasa tahun 2014 saya sudah
tidak lagi menjadi seorang mahasiswa. Berbulan-bulan saya menyelesaikan
skripsi. Terasa sekali perjuangannya. Tak hanya butuh kerja keras, tapi butuh
kesabaran juga. Tere Liye pernah mengatakan dalam novelnya bahwa “Kesabaran
akan menghasilkan keajaiban” dan itu benar.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<a name='more'></a><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Ternyata menyusun skripsi itu rasanya
luar biasa. Mahasiswa dan pembimbing harus kompak. Mahasiswa rajin, tapi
pembimbing sibuk, skripsinya molor. Sebaliknya, pembimbing rajin, mahasiswa
sibuk, skripsinya molor juga. Dosen pembimbing saya memang super sibuk sekali. Tapi,
alhamdulillah beliau selalu bisa menyempatkan waktunya untuk membimbing. Beliau
juga bukan tipe dosen yang “rewel”.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Beliau
juga dosen yang sangat baik karena masih mau membalas sms karena ada beberapa
dosen yang tidak mau membalas sms hanya mau menerima telepon saja. Dosen pembimbing
saya malah nelepon balik mahasiswanya, baik sekali. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Bersyukur sekali punya pembimbing seperti
beliau.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Pada bulan Ramadhan, tepatnya
tanggal 23 Juli 2014 saya mengikuti sidang. Rasanya dagdigdug, saat itu saya
mendapat urutan ketiga. Saya terus berdoa agar diberi kelancaran. Alhamdulillah
Alloh memberikan saya kelancaran dan kemudahan. Tegang saat pertama memulai
presentasi, tapi lama-kelamaan rasa tegang itu hilang. Pertanyaan dari ketiga
penguji bisa saya jawab. Sidang skripsi tidak menakutkan seperti yang
dibayangkan. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Hasil sidang diumumkan sore
sekitar pukul 17.00.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Menanti hasilnya
lebih tegang dibanding saat menjalani sidang. Lagi-lagi Alloh memberikan
kenikmatan yang luar biasa. Saya lulus cumalude. Alhamdulillah, perjuangan
selama ini tidak sia-sia. Saya lega bisa menyelesaikannya dengan mendapatkan
hasil yang memuaskan. Terima kasih untuk mama dan kakak-kakak yang selalu
mendoakan. Semoga alamarhum bapak juga bisa bangga melihat si bungsu telah
menyelesaikan kuliahnya. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Finnaly, S. Pd.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Ini memang bukan akhir dari
perjuangan saya. Masih banyak mimpi-mimpi yang harus saya capai. Semoga Alloh
senantiasa memudahkan kita semua dalam mewujudkan mimpi kita, aamiin. Manjadda
wa jadda.</div>
Threehttp://www.blogger.com/profile/03630070431215802353noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2615159705501194130.post-46098064826308775882013-02-14T02:00:00.003-08:002013-02-14T02:00:59.207-08:00Hidup itu Indah<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Ini mengenai kehidupan. Kehidupan seorang anak manusia di planet bumi. Ia mengayuh roda kehidupannya tanpa lelah. Tujuannya hanya satu ingin membahagiakan orang di sekitarnya. Roda kehidupan diibaratkan seperti tiga buah roda becak. Becak tanpa tiga ban tidak akan bisa melaju, akan hilang keseimbangan. Begitupun dengan hidup. Kita ibaratkan saja tiga ban itu adalah ikhtiar, doa, tawakal.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hidup itu tak harus mewah cukuplah sederhana. Hidup mewah adalah sebuah cobaan sedangkan hidup sederhana adalah sebuah kenikmatan. Ia terlahir dari keluarga yang sederhana, tapi punya mimpi yang tinggi. Ia tidak tahu bagaimana cara mewujudkan mimpi-mimpinya. Tapi, Alloh selalu memberikan jalan untuknya, ia hanya perlu berusaha untuk mengayuh roda kehidupannya, mempertahankan keseimbangan, merawat ketiga rodanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<a name='more'></a><br /><br />
<div style="text-align: justify;">
Walaupun orang di sekitarnya menertawakan mimpi-mimpinya, tapi ia begitu yakin bahwa suatu hari nanti mimpi itu bukan hanya sebatas imajinasi tapi, akan menjadi sebuah realita kehidupan. Mimpi akan menjadi nyata jika kita mempunyai tekad yang kuat untuk mewujudkannya. Kekuatan yang tidak bisa meruntuhkan tekadnya adalah kalimat Manjadda wajadda.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Baginya hidup adalah sebuah perjuangan. Maka dari itu, ia terus mengayuh rodanya. Jalan berliku, tanjakkan, turunan, kemacetan, kerikil ia lewati tanpa keluh kesah. Setiap orang punya masalah yang berbeda-beda sesuai dengan kemampuannya.Ingat Alloh tidak akan memberikan suatu ujian di luar kemampuan umatNya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Terkadang ia merasa ingin berhenti di suatu titik, tapi bukan titik itu yang ia inginkan. Jika ia berhenti di titik yang bukan tujuannya, ia tidak akan bisa merubah mimpinya. Mungkin ia hanya akan jalan di tempat tanpa perubahan. Ingat Alloh akan merubah suatu kaum jika kaum itu sendiri yang merubahnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hingga akhirnya ia sampai pada tempat yang ditujunya. Ia bisa meraih mimi-mimpinya, membuktikan bahwa mimpi bukan sekadar fiksi tapi nonfiksi. Apa yang telah dicapainya adalah hasil dari perjuangannya. Mimpi tak akan menjadi sebuah cerita nonfiksi tanpa action. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
Threehttp://www.blogger.com/profile/03630070431215802353noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-2615159705501194130.post-44837743379552158022012-09-12T00:50:00.000-07:002012-09-12T00:50:38.081-07:00Haloo semua ...<div style="text-align: justify;">
Haloo blogger, sudah lama sekali ngga buka blog sama ngga nulis di blog. Kayaknya aku sudah ketinggalan banyak informasi. Padahal aku ngga lagi sibuk lho, cuma males (jangan ditiru ya). Sekarang ini aku lagi menikmati libur semester yang panjang (entah berapa meter), hampir 3 bulan. Lama kan ...</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi, sebentar lagi liburannya akan berakhir dan selamat datang di semester 5, hufh. Ngga berasa sudah semester 5 lagi, berarti tahun depan aku akan disibukkan dengan kegiatan KKM, PPL, Proposal, Seminar, Skripsi, Sidang, Wisuda. Yeah ... hanya tinggal 3 semester lagi (sudah bosan jadi mahasiswa).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Oia, selama libur yang berbulan-bulan lamanya, aku lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. Sempet jalan-jalan sih waktu teman-teman dekatku lagi pada libur dan pulang kampung ke kota yang terkenal dengan dodolnya ini. Waktu itu, tepatnya habis lebaran kami pergi ke perkebunan teh. Hawanya adem banget, sejauh mata memandang hanya warna hijaulah yang terlihat. Tempatnya ngga kalah deh sama puncak. Kiri-kanan perkebunan teh, tapi kondisi jalannya memang agak sedikit buruk. Kalau kalian lagi main di daerah Garut, boleh mampir ke tempat ini :)<br />
<br />
<a name='more'></a><br /></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmazFsaf-ddw3ZzbV0zFQkOZI3jwebsDmFvT2k-Zr69qfRqcYXmZXQGi0ZpOT2XTzOZih0Bn5v2q0j-CRIoQHX6xBgA9z3ciw9CBHVVVKdbuFHb8pYf_1UowkYB0KVBO5MsCF5zSUodmI/s1600/292937_3922928235124_1366938415_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmazFsaf-ddw3ZzbV0zFQkOZI3jwebsDmFvT2k-Zr69qfRqcYXmZXQGi0ZpOT2XTzOZih0Bn5v2q0j-CRIoQHX6xBgA9z3ciw9CBHVVVKdbuFHb8pYf_1UowkYB0KVBO5MsCF5zSUodmI/s320/292937_3922928235124_1366938415_n.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjW7e2C_W3VshEmkBxgU093Lb_KXbMECp5c7zhZiE1JVYbVpct8A17pGLOjzAQunKOvwXNVBQQGugY5zKW4n6F8zMdNMgBl54Gg3IPM-AxnEuJMLwo0eION0lsQMmJ1b8SvfQtyTLDNUm4/s1600/293080_431167916925322_1500335340_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjW7e2C_W3VshEmkBxgU093Lb_KXbMECp5c7zhZiE1JVYbVpct8A17pGLOjzAQunKOvwXNVBQQGugY5zKW4n6F8zMdNMgBl54Gg3IPM-AxnEuJMLwo0eION0lsQMmJ1b8SvfQtyTLDNUm4/s320/293080_431167916925322_1500335340_n.jpg" width="240" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKZhpF7n5JU62fRhTYVn4YbF0Xcx9843quG84cKPYugmCgF_thG1iZk5z6PvTL78ZL17-U7q5J5ltwTSzsN5O-gD4c7dwRVYA6kUk3CsLqBluarKGvKS3PwCo1VOTIyiYeiNgYO8jnzzU/s1600/562815_3922878873890_1177143804_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKZhpF7n5JU62fRhTYVn4YbF0Xcx9843quG84cKPYugmCgF_thG1iZk5z6PvTL78ZL17-U7q5J5ltwTSzsN5O-gD4c7dwRVYA6kUk3CsLqBluarKGvKS3PwCo1VOTIyiYeiNgYO8jnzzU/s320/562815_3922878873890_1177143804_n.jpg" width="240" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj01r_qtVQUA_RRp8RwUAnvdYTyno5JCpAOriu7ZwcFhrSP42Hw9Cm63siYPzhbE9QM3s3CNfsjf6tyiNNELaGsjqBrYx5r-HSG-KDCTD5qOIWcH5MhcuR9AYnHsjyj9FbHaLjc2xsiaik/s1600/291986_3922920714936_211814261_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj01r_qtVQUA_RRp8RwUAnvdYTyno5JCpAOriu7ZwcFhrSP42Hw9Cm63siYPzhbE9QM3s3CNfsjf6tyiNNELaGsjqBrYx5r-HSG-KDCTD5qOIWcH5MhcuR9AYnHsjyj9FbHaLjc2xsiaik/s320/291986_3922920714936_211814261_n.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Mereka adalah teman-teman dekatku sejak SMA sampai sekarang. Cowonya cuma satu, paling ganteng deh dia diantara kita bertiga haahaa ... </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ijo-ijo kan, adem banget padahal lagi musim kemarau. Di tempat tinggalku aja gersang dan ngga hujan-hujan. Tapi, di Dayeuh Manggung (nama tempatnya) sama sekali ngga gersang dan justru malah hujan. Kalau kesini jangan lupa bawa jaket, udaranya dingin. Okee happy blogging semuaaa :)</div>
Threehttp://www.blogger.com/profile/03630070431215802353noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-2615159705501194130.post-17270722684125875572012-08-11T22:55:00.001-07:002012-08-11T22:55:44.005-07:00Semarak Kejutan Hadiah DataPrint<div style="text-align: justify;">
Tahun ini DataPrint mengadakan program semarak kejutan hadiah dan beasiswa bagi 700 pelajar dan mahasiswa. DataPrint telah berpartisipasi dalam dunia pendidikan sejak tahun 2009. Tidak hanya beasiswa, DataPrint juga menyediakan berbagai hadiah menarik, ada 12 unit motor honda spacy, 36 unit netbook. Caranya gampang, kalian tinggal membeli produk DataPrint dan melakukan registrasi secara online di <a href="http://www.beasiswadataprint.com/">www.beasiswadataprint.com</a> dan <a href="http://www.beasiswadataprint.com/">www.beasiswadataprint.com</a> dengan memasukan kode kupon. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pemilihan penerima beasiswa tidak diundi, tetapi diseleksi oleh tim DataPrint sedangkan untuk kejutan hadiah dilakukan pengundian. Dana beasiswa akan langsung ditransfer kepada penerima beasiswa yang terpilih. Beasiswa terbagi menjadi 3 nominal, yaitu Rp. 1. 000. 000 untuk 50 orang, Rp. 500. 000 untuk 50 orang, Rp. 250. 000 untuk 250 orang. Selamat mencoba dan semoga beruntung :)</div>Threehttp://www.blogger.com/profile/03630070431215802353noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-2615159705501194130.post-60613763035629898142012-05-10T04:10:00.000-07:002012-05-10T04:10:33.007-07:00Aksi Geng motorKejahatan makin hari makin merajalela. Khususnya tentang penyerangan geng motor. Di kota tempat saya tinggal, tepatnya Garut, isu mengenai geng motor kian marak. Konon katanya penyerangan ini disebabkan karena sesepuh alias ketuanya ditembak oleh aparat polres Garut. Mungkin karena anak buahnya ngga terima ketuanya ditembak, jadi mereka melakukan penyerangan. Saya sering mendapat sms agar berhati-hati dan diusahakan tidak keluar malam hari karena katanya akan ada penyerangan ke wilayah Garut.<br />
<br />
Awalnya saya pikir itu hanya gretakan sambel saja, tapi ternyata itu terbukti. Tepat sore hari saya menerima sms mengenai geng motor dari nomor yang tidak saya kenal. Keesokan harinya saya mendapat berita bahwa salah satu mahasiswa di kampus saya kena sasaran geng motor. Bahkan dia sempat koma akibat ada luka dibagian dalam kepalanya. Katanya mahasiswa tersebut diserang saat dia sedang mengendarai sebuah motor matic di sebuah jalan. Dia tidak sendiri melainkan bersama sepupunya yang berusia 17 tahun. Ketika dia sedang mengendarai motornya, tiba-tiba motornya ditendang begitu saja oleh orang yang tidak ia kenal. Dia terpanting dan kemudian dipukuli. Sepupunya selamat karena sempat melakukan perlawanan. Tapi, dirinya tidak berdaya karena dikeroyok oleh 3 orang. Motornya pun dibawa pergi oleh segerombolan geng motor. Miris sekali saat saya membaca surat kabar yang dipajang di mading.<br />
<br />
Mau dibawa kemana negeri ini jika generasinya saja berakhlak seperti itu. Ini zaman saya lalu gimana zaman anak-anak saya nanti. Mungkin orang-orang yang punya hati nurani itu akan sangat limited edition. Siapa yang harus disalahkan jika sudah begini?. Sebenarnya apakah mereka masih punya hati?Threehttp://www.blogger.com/profile/03630070431215802353noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-2615159705501194130.post-16426886334467403742012-04-23T02:52:00.002-07:002012-04-23T02:52:29.282-07:00Sepatu Hak Tinggi 2Baca dulu bagian pertamanya <a href="http://www.celotehtri.com/2012/04/sepatu-hak-tinggi.html#more">Sepatu Hak Tinggi</a><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tiba di kampus, orang-orang terpukau melihat keanggunan Viona. Hampir semua mata tertuju padanya. Termasuk Boy, cowo paling tampan di kampus Noval. Tak hanya itu, Boy juga terkenal sering gonta-ganti pasangan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Wah cantik .. Siapa nih Val, kenalin dong." Boy menatap Vio dengan tatapan genitnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Vio ketakutan dan bersembunyi dibelakang abangnya. Noval menjawab dengan nada sewot. "Apa sih, lo urusin aja tuh cewe-cewe lo yang jumlahnya tak terhingga. Misi gue mau lewat."</div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika mereka berjalan melewati Boy, tiba-tiba tangan Boy menyentuh tubuh Vio. </div>
<div style="text-align: justify;">
<i>"Plak ... " </i>Vio menampar Boy yang kurang ajar.</div>
<div style="text-align: justify;">
"Wes cantik-cantik tapi, sangar." Boy berusaha mencolek pipi Viona. Tapi, tidak berhasil. Tangan Boy ditepis oleh Noval. </div>
<div style="text-align: justify;">
"Jangan ganggu dia. Dia ade gue, kalau lo berani nyentuh dia lagi gue ngga segan-segan hajar lo." Ancam Noval.</div>
<div style="text-align: justify;">
Boy pun mundur, dia takut karena Noval adalah peraih sabuk hitam taekwondo. </div>
<br />
<div style="text-align: center;">
***</div>
<br />
<a name='more'></a><br /><br />
<div style="text-align: justify;">
Viona sangat senang melihat Last Child, Viona ikut bernyanyi di bawah panggung. Noval sangat senang melihat adiknya tertawa sumringah. Noval teringat janjinya bahwa dia akan mempertemukan Vio dengan Last Child. Noval pun bergegas pergi ke belakang panggung. Noval meminta izin ke pihak manajemen Last Child agar adiknya bisa bertemu dengan para personil Last Child. Setelah pihak manajemen menyetujuinya, Noval kembali menemui adiknya yang sedang asyik menikmati iringan musik. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Noval menarik tangan adiknya. "Mau kemana sih Bang?"</div>
<div style="text-align: justify;">
"Ayo ikut aja gue mau menuhin janji gue." </div>
<div style="text-align: justify;">
"Asyikk ... Nanti fotoin gue ya Bang." Pinta Viona.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika mereka berjalan menuju belakang panggung, Noval merasakan kepalanya sakit luar biasa. Pandangannya kabur, tapi Noval tetap berusaha menahannya hingga akhirnya ia berhasil mempertemukan Viona dan band favoritnya. Tiba-tiba <i>"Bruk .. "</i> Noval jatuh pingsan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Viona panik dan berteriak minta tolong. Noval pun segera dibawa ke rumah sakit. Sepanjang jalan Viona tak henti-hentinya menangis. Vio menelepon papanya agar segera menyusulnya ke rumah sakit. Sinta yang sejak tadi bersamanya berusaha menenangkan Vio. "Tenang ya Vio, abang lo pasti baik-baik aja. Dia kan orangnya kuat."</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setibanya di rumah sakit, Noval segera dibawa ke ruang ICU. Vio langsung memeluk papanya yang sudah berada lebih dulu disana. </div>
<div style="text-align: justify;">
"Sabar sayang, Bang Noval akan baik-baik saja, kita berdo'a saja ya."</div>
<div style="text-align: justify;">
"Iya Pa ..," Isak Vio.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah beberapa jam, dokter keluar dari ruangan. Papa bergegas menghampiri dokter. "Bagaimana keadaan anak saya Dok?"</div>
<div style="text-align: justify;">
"Anda orang tuanya? Mari ikut ke ruangan saya sebentar."</div>
<div style="text-align: justify;">
"Baik Dok. Vio kamu tunggu disini dulu ya sama Kak Sinta."</div>
<div style="text-align: justify;">
"Iya Pa." Jawab Viona.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dokter menjelaskan keadaan Noval. Ternyata Noval mengidap kanker otak stadium 4. Sekarang keadaannya sangat kritis, jika dia tadi tidak segera dibawa ke rumah sakit, mungkin nyawanya tak akan tertolong lagi. Tapi, sekarang pun kemungkinan untuk Noval dapat bertahan hidup sangat kecil. Papanya sangat shock mendengar penjelasan dokter. Dia meneteskan air mata. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"O .. iya pak saya menemukan kertas ini di saku kameja anak Bapa."</div>
<div style="text-align: justify;">
Papa mengambil secarik kertas bertuliskan "Untuk Adikku, Viona" yang diserahkan oleh Dokter. Papa pun keluar dari ruangan dengan mata penuh linangan air mata.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Pah, dokter bilang apa?" Tanya Viona </div>
<div style="text-align: justify;">
"Iya Om, tadi dokter bilang apa? Noval baik-baik aja kan Om?"</div>
<div style="text-align: justify;">
Papanya tak kuasa menjelaskan keadaan Noval. Dia memeluk putrinya erat-erat dan membisikan "Bang Noval kritis, dia mengidap kanker stadium 4."</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Viona dan Sinta kaget, mereka sama sekali tak percaya. Isak tangis semakin menggelegar. </div>
<div style="text-align: justify;">
"Ngga mungkin Pah, pasti Dokter itu salah kan Pah." Viona masih belum bisa menerima keadaan.</div>
<div style="text-align: justify;">
"Dokter itu benar sayang, Papa sudah liat hasil testnya. Sekarang kita do'akan saja biar abangmu bisa melewati masa kritisnya."</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sinta pamit kepada Viona dan Papanya karena sudah larut malam. Papanya mengucapkan terima kasih atas bantuannya. Viona tetap setia berada di sebelah Noval, sekali-kali Viona mengajak abangnya berbincang-bincang. Walaupun abangnya dalam keadaan tidak sadar, tapi dia yakin bahwa abangnya masih bisa mendengar celotehannya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Papanya hampir saja lupa menyerahkan surat untuk Viona. "Vio, tadi Dokter bilang dia menemukan kertas ini di saku kameja Bang Noval. Disini tertulis untukmu."</div>
<div style="text-align: justify;">
"Apa ini Pa?" Viona kebingungan.</div>
<div style="text-align: justify;">
"Baca saja, papa tidak berani membukanya karena surat itu ditujukan untuk kamu."</div>
<div style="text-align: justify;">
Vio membuka kertas putih dan membaca suratnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Vio sayang, ade gue yang super duper bawel. Makasih ya karena hari ini lo udah mau nurutin apa kata gue. Gue seneng banget liat lo pake rok sama sepatu hak tinggi. Ya walaupun gue tau sih kalau lo itu paling ngga bisa pake hak tinggi. Tapi, lo mau berusaha dan akhirnya bisa kan. Makanya jangan bilang ngga bisa kalau lo belum nyoba. </i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Lo pasti bingung deh kenapa gue nulis surat kaya gini. Soalnya ga tau kenapa akhir-akhir ini gue sering ngerasa kalau gue bakal pergi jauh banget. Gue takut ngga sempet jagain lo lagi, gue takut ngga bisa nyampein rasa seneng gue saat gue liat lo bener-bener jadi cewek yang cantik banget. Ini surat gue yang pertama kan? Dan mungkin ini juga akan jadi surat gue yang terakhir.</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Ade gue yang cantik, jangan nangis ya kalau suatu saat nanti Abangmu ini ngga bisa jagain lo lagi dari gangguan preman-preman usil. Gue pernah ngajarin lo jurus-jurus andalan taekwondo kan? Jangan sampai lupa lho. Biar lo bisa mandiri. Oia gue titip Papa ya. Ingetin dia biar jangan begadang mulu sama jangan lupa makan. Papa kan kalau sibuk bisa lupa segalanya heeheee ...</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Gue mau lo tetep bergaya feminim ya!! Gimana pun juga lo tetep ade cewe gue bukan cowo. Agama kita ngajarin ngga boleh keluar dari kodrat yang udah ditentuin. Oia belajar masak juga ya biar Papa ngga harus beli nasi padang terus haahaa ...</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>De, inget pesen gue ya "Jangan bilang ngga bisa tapi, bilang harus bisa. Tetep jadi cewek yang manis ya."</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Air mata Viona semakin deras. Vio tak bisa lagi menahan kesedihannya. Vio berjanji dia akan menjadi gadis yang feminim. Vio menggenggam tangan abangnya dan membisikkan "Bang makasih ya selalu jagain aku. Bang Noval emang paling the best deh. Bang aku ikhlas kalau abang mau pergi jauh, pergi aja. Aku janji akan jadi apa yang abang mau."</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Vio pun membisikkan lafadz Alloh di telinga abangnya. Gerakan bibir Noval mengikuti apa yang diucapkan adiknya itu. Tepat saat adzan subuh berkumandang Noval menghembuskan nafas terakhirnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>- The End -</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>Threehttp://www.blogger.com/profile/03630070431215802353noreply@blogger.com12tag:blogger.com,1999:blog-2615159705501194130.post-21384054899840224972012-04-21T02:13:00.000-07:002012-04-21T02:13:27.112-07:00Sepatu Hak Tinggi<br />
<div style="text-align: justify;">
"Aku ya Aku, kamu ya kamu. Jadi, jangan paksa aku untuk jadi orang lain." Teriaknya dengan lantang.</div>
<div style="text-align: justify;">
"Tapi, ini demi kebaikanmu juga kan Vi? apa susahnya sih, aku cuma minta kamu pake rok dan highheels!!" </div>
<div style="text-align: justify;">
"Tapi aku ngga bisa, emang ke pesta ngga boleh pake celana jins sama atasan kaos ya Bang?." Tanyanya beharap abangnya itu akan mengizinkannya memakai celana blue jins favoritnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
"Adeku yang bawel, ini acara formal. Kalau lo pake celana blue jins belel lo itu, nanti apa kata temen-temen gue. Guenya keren adenya malah huh ... "</div>
<div style="text-align: justify;">
"Ya udah sih Bang mendingan gue ngga usah ikut lo aja."</div>
<div style="text-align: justify;">
"Yakin lo? Nyesel lho kalau ngga ikut gue. Lo tau Last Child bakal tampil di acara itu."</div>
<div style="text-align: justify;">
"Hah?serius Bang?Tapi, masa iya gue harus pake yang feminim abis sih." Keluhnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
"Terserah deh ah, kalau lo mau ikut lo harus pake ROK." Ancamnya dengan tegas.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<a name='more'></a><br /><br />
<div style="text-align: justify;">
Viona dan Noval adalah kakak beradik. Mereka terpaut perbedaan umur yang tidak begitu jauh, 2 tahun. Viona adalah adik satu-satunya Noval. Noval sangat menyayanginya. Viona sangat tomboy, mungkin penyebabnya karena di rumahnya tak ada wanita. Ibunya sudah lama meninggal saat melahirkan dirinya. Jadi, dia dibesarkan dan di didik oleh ayah dan kakaknya. Ayahnya tidak menikah lagi, karena ia sangat mencintai almarhumah istrinya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Noval selalu berusaha agar adiknya itu merubah penampilannya layaknya seorang wanita. Dia memang tidak mengerti soal fashion wanita, untuk itu dia pernah meminta sahabat wanitanya untuk mengajari adiknya berdandan. Tapi, hasilnya nihil, Viona tetaplah Viona yang tomboy. Jiwa ketomboyannya sudah mendarah daging dalam dirinya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hingga suatu waktu, di kampus Noval akan ada acara dies natalies. Kebetulan yang menjadi bintang tamu acara itu adalah Last Chil, band favorit adiknya. Biasanya Viona akan melakukan apa pun asal bisa melihat bintang pujaannya diatas pentas. Makanya, Noval mencoba meminta adiknya untuk memakai rok dan sepatu hak tinggi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
***</div>
<div style="text-align: justify;">
Diruang keluarga, papa dan Noval sedang asyik menonton pertandingan sepak bola. Viona yang sedang menuruni anak tangga, kemudian menghampiri mereka. Dengan manjanya Viona memeluk papanya dan berkata,</div>
<div style="text-align: justify;">
"Pah, Sabtu depan dikampusnya Bang Noval ada acara, aku boleh ikut?"</div>
<div style="text-align: justify;">
"Tentu boleh sayang, kan kamu perginya sama abangmu."</div>
<div style="text-align: justify;">
"Wah bearti udah deal pake rok ya." Samber Noval.</div>
<div style="text-align: justify;">
Papanya kaget mendengar Viona akan memakai rok. Selama ini dia melihat Viona memakai rok hanya pada saat dia akan sekolah. Di lemarinya saja cuma ada rok-rok seragam sekolah, tak ada rok lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
"Kamu pake rok?" tanya papanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
"Huh tau tuh Pah, masa Bang Noval mau ajak aku asal aku pake rok. Ngga ada syarat laen apa? Aku kan ngga bisa Pah. Parahnya lagi Bang Noval minta aku pake sepatu hak tinggi." Ucapnya kesal.</div>
<div style="text-align: justify;">
"Biarin pah, biar anak papa ini keliatan cewenya haahaa .." Noval tertawa puas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Viona bergegas meninggalkan mereka dan menutup pintu kamarnya dengan keras. Sementara itu, papanya masih kebingungan dengan ide Noval.</div>
<div style="text-align: justify;">
"Viona pake rok?!?!?"</div>
<div style="text-align: justify;">
Noval menjelaskan idenya, "Kenapa Pa? Masih bingung ya soal rok itu? Gini Pa, kampusku akan kedatangan Last Child, band favoritnya Viona. Dia kan bakal ngelakuin hal apa pun asal bisa liat bintang pujaannya itu. Ide bagus bukan untuk merubah Viona jadi gadis cantik bukan gadis ganteng lagi."</div>
<div style="text-align: justify;">
Papanya masih ragu dengan ide yang diusulkan Noval. Selama ini mereka memang sudah kehabisan cara untuk merubah Viona. Dari mulai mendatangkan guru kepribadian hingga memasukkan Viona ke sekolah modeling, semua gagal. Viona selalu punya cara untuk mengagalkannya. </div>
<div style="text-align: justify;">
"Kamu yakin idemu itu akan berhasil? Dia kan banyak akalnya Val."</div>
<div style="text-align: justify;">
"Kali ini yakin Pa, soalnya untuk masuk ke acara itu harus bawa tiket. Tiketnya kan aku pegang Pa, jadi Vio ngga mungkin bisa masuk tanpa tiket."</div>
<div style="text-align: justify;">
"Ah bisa saja dia membeli tiket secara diam-diam dari temanmu."</div>
<div style="text-align: justify;">
"Ngga Pa, tiketnya sudah habis terjual."</div>
<div style="text-align: justify;">
"Oh, masalahnya siapa yang akan mengajari adikmu itu untuk dandan? Ngga mungkin Papa kan?"</div>
<div style="text-align: justify;">
"Haahaa ... Masalah itu tenang aja Pa, udah ku atur. Aku udah minta Sinta, sahabatku untuk mengajari Viona jalan dengan sepatu hak tingginya dan mendandani Viona."</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Percakapan mereka ditutup dengan kemenangan team sepak bola favoritnya. Hingga akhirnya mereka tertidur pulas di sofa. </div>
<div style="text-align: justify;">
Viona yang sejak tadi berada di kamarnya sedang dilanda kegalauan. Di satu sisi ia tidak ingin melewatkan band favoritnya tampil, di satu sisi ia tidak bisa tampil feminim. Baginya rok itu sangat membatasi ruang langkahya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
***</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah berpikir semalaman, akhirnya Viona memutuskan untuk menerima tawaran abangnya. Noval menyerahkan bungkusan kepada Viona. Isinya tak lain adalah gaun malam dan sepatu hak tinggi. Noval juga mengatakan bahwa Sinta akan datang nanti sore untuk mengajarinya berjalan dengan sepatu highheels. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sore harinya Sinta datang menemui Viona. Sinta mengajari Viona dengan penuh kesabaran. Setiap hari Sinta mengajari Viona. Tak hanya itu Sinta juga mengenalkan Viona dengan alat-alat make up. Viona sempat bersin-bersin saat Sinta memoleskan blush on ke pipinya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Noval sangat senang melihat perkembangan Viona. Noval berjanji kalau Vio berhasil tampil feminim malam nanti, dia akan mempertemukan Vio dengan pera personil Last Child. Hal itu semakin memotivasi Vio.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sabtu malam yang dinanti tiba. Vio terlihat anggun dengan gaun berwarna biru yang diberikan Abangnya. Noval dan papanya sangat kaget melihat Vio turun bersama Sinta. Sinta berhasil merubah Vio bagaikan princess. Vio sendiri masih kaku berjalan dengan sepatu biru yang dikenakannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
- To be continued -</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>Threehttp://www.blogger.com/profile/03630070431215802353noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-2615159705501194130.post-7309088409480450812012-04-05T01:51:00.000-07:002012-04-05T01:51:22.563-07:00Untuk IbuUsianya memang sudah senja, tapi semangatnya masih membara. Wanita itu rela meminjamkan rahimnya untuk aku singgahi. Wanita itu rela aku repotkan dan bahkan dia tidak pernah memintaku untuk membayar jasa-jasanya. Wanita itu rela banting tulang agar aku bisa sekolah. Wanita itu selalu menyelipkan namaku dalam setiap do'anya. Ketegaran dan kesabarannya membuat aku tersadar betapa besar perjuangannya. Terkadang aku merasa diperlakukan seperti anak kecil jika dia selalu menghubungiku saat aku berada di luar rumah. Tapi, kini aku sadar bahwa itu merupakan rasa kekhawatiran dan rasa sayangnya terhdapaku. Aku senang selalu mendapat perhatian darinya. Belum tentu wanita lain bisa seperhatian wanita itu. Wanita itu adalah ibuku ...<br />
<br />
Aku bersyukur Tuhan telah menitipkanku pada orang yang tepat. Orang yang mampu mendidikku dengan agama. Orang yang selalu mengajariku arti sebuah kehidupan. Orang yang mampu membimbingku menuju keridoanMu. Tuhan berilah aku kesempatan untuk membahagikannya. Tuhan lindungi dan berilah dia kesehatan, kebahagiaan setiap harinya, agar aku bisa melihat senyum terindah setiap saat. Alhamdulillah aku hidup di tengah keluarga yang begitu menyayangiku.<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
<br />
Ibu ...<br />
Engkau adalah bidadari bagiku<br />
Engkau adalah penerang hidupku<br />
<br />
Ibu ...<br />
Tanpamu aku rapuh<br />
<br />
Bagiku ...<br />
Setiap tetes keringat yang kau keluarkan<br />
Lebih berharaga dari sebongkah berlian yang berkilauan<br />
<br />
Walau rambutmu tak lagi hitam<br />
Kulitmu tak lagi kencang<br />
Tapi, dimataku engkau tetaplah bidadari cantik penuh ketegaran dan kelembutan<br />
<br />
Ibu ...<br />
Pengorbanan dan kasih sayangmu tak terhitung<br />
Terima kasih atas ketulusanmu<br />
<br />
Tuhan ...<br />
Terima kasih karena Engkau telah menitipkanku pada seorang wanita hebat<br />
Tuhan ...<br />
Lindungilah dia dan berilah hamba kesempatan untuk mebahagiakannya<br />
<br />
<br />
Garut, 5 April 2012<br />
<br />
#Goresan pena ini mungkin tak seberapa Ibu, tapi inilah ungkapan rasa syukur seorang anak yang selalu membuatmu khawatir dan menyusahkanmu.Threehttp://www.blogger.com/profile/03630070431215802353noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-2615159705501194130.post-11769002581348375142012-03-06T00:59:00.000-08:002012-03-06T00:59:12.267-08:00Celotehan Three BeranakPengumuman ... pengumuman ... sekarang celotehan three punya blog baru. Kalau blog ini adalah mahluk hidup, maka bisa dikatakan beranak. Nama blog barunya adalah <a href="http://tri-berceloteh.blogspot.com/">My Notes</a>. Kenapa <a href="http://tri-berceloteh.blogspot.com/">My Notes</a>? karena isinya catatan kuliah eh lebih tepatnya sih tugas kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar.<div><br />
</div><div>Jadi, berhubung salah satu dosen saya ini adalah dosen yang melek teknologi dan supaya irit biaya katanya. Beliau menugaskan supaya tugas-tugasnya di posting lewat blog. Kita ngga usah repot-repot ngeluarin kertas sama tinta deh. Kreatif kan ...</div><div><br />
</div><div>Buat yang mau nengokin blog teranyar saya mangga diliat, difollow juga, di komennt juga heehee ...</div><div>Sekian pengumuman dari saya. Happy Blogging :)</div>Threehttp://www.blogger.com/profile/03630070431215802353noreply@blogger.com8tag:blogger.com,1999:blog-2615159705501194130.post-44865116586853246662012-02-23T21:52:00.001-08:002012-02-26T01:27:13.997-08:00Bunga Terakhir Part 2Lanjutan dari <a href="http://www.celotehtri.com/2012/02/bunga-terakhir.html#more"><span style="color: #073763;">Bunga Terakhir</span></a> ....<br />
<br />
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">Dua tahun berlalu, kebersamaan mereka semakin dekat. Suatu ketika Reza tidak menjemputnya, dia hanya mengirim sebuah pesan singkat bahwa dia ada kepentingan. Naya pun memutuskan untuk pulang menggunakan taksi.<br />
<br />
</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;">Setiba di halaman rumahnya, Naya melihat mobil reza terparkir. Naya pun membuka pintu rumahnya. Naya kaget karena ternyata Reza datang bersama kedua orang tuanya. Mereka bermaksud untuk melamar Naya. Naya sama sekali tidak mengira bahwa sahabatnya itu berniat meminangnya. Reza tak pernah mengatakan apa pun sebelumnya.<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;">Reza menghampiri Naya yang masih terbelalak kaget di depan pintu. Dia memberikan setangkai bunga mawar merah kepada Naya.</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;"> “Ini adalah bunga terakhir di akhir tahun yang ku berikan untukmu dan aku berharap kau pun mau jadi yang terakhir dalam hidupku. Menemaniku seumur hidupku. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Will you marry me</i>?”<br />
<br />
</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;">Naya terkejut dengan ucapan yang dikatakan Reza. Naya bingung harus memberikan jawaban seperti apa kepadanya. Sebab ada yang belum diketahui Reza mengenai dirinya. Naya melirik kedua orang tuanya.</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;">“Mah .. Pah, sudah menjelaskan tentang aku sama Reza?”</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
Orang tuanya juga terlihat kebingungan dan cemas , “Belum, lebih baik kamu saja yang menjelaskan.”</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;">“Soal apa? Kita sudah bersahabat dari kecil jadi mana mungkin ada hal yang tidak aku ketahui.” Ucapnya dengan was-was.</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
Naya hanya tersenyum dan mempersilahkan Reza untuk duduk dulu. </div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;">“Tante, Om, Reza maaf sebelumnya saya tidak pernah memberitahukan hal ini sebelumnya kepada kalian terutama Reza.”</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
“Ada apa?” tanya Reza penuh kegelisahan.</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
“Za, aku akan menikah dengan seseorang dari negeri Jiran. Kami sudah lama menjalin hubungan.”</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
Reza sangat kaget mendengar berita yang keluar dari mulut Naya, dia sama sekali tidak percaya.</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;">“Jangan bohong Nay, kamu tidak pernah bilang bahwa kamu sudah memiliki seorang kekasih. Kamu tidak pernah cerita kepadaku tentang pria dari negeri Jiran itu.”</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
Naya menjelaskan dengan linangan air mata karena merasa bersalah, “Aku memang tidak pernah menceritakannya kepadamu soal ini karena tadinya aku berniat ingin memberi kejutan kepadamu. Aku sama sekali tidak mengira bahwa kamu menyimpan rasa cinta terhadapku. Seandainya kamu lebih dulu darinya mungkin aku akan memilihmu.”</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
“Lalu, kenapa aku tidak pernah melihat pria itu disini?”</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
“Kami menjalin hubungan jarak jauh, dia memang jarang kesini. Tapi, orang tuanya yang tinggal di Indonesia sering berkunjung kesini. Bulan lalu orang tuanya datang ke rumah untuk melamarku dan aku telah menerima lamarannya. Minggu depan Reyhan akan tiba di Indonesia, tadinya aku akan memperkenalkan dia kepadamu.”</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
“Jadi, nama pria itu Reyhan?”</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
“Iya, dia adalah berdarah Indonesia tapi, dia melanjutkan studinya di Malaysia dan sekarang dia bekerja disana. Aku dikenalkan oleh sepupuku saat sepupuku berkunjung ke rumah bersamanya. Kami menjalin hubungan sejak aku lulus kuliah. Maaf, aku tidak pernah menceritakan hal ini kepadamu. Aku sering menceritakan kebaikanmu pada Reyhan. Dia bilang sampaikan rasa terima kasih padanya karena kamu selalu menjagaku saat Reyhan berada jauh dariku.”</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
Hati Reza terasa teriris. Baru pertama kali dia jatuh cinta dan baru kali ini pula dia merasakan pahitnya cinta. Reza tak kuasa menahan air matanya yang sudah terbendung. Reza pun keluar tanpa pamit.</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;"><div style="text-align: center;">***</div></div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;">Tujuh bulan berlalu, semenjak kejadian itu Reza tidak menghubungi Naya lagi. Naya sering mencoba menghubunginya, tapi Reza sama sekali tidak meresponnya. Dia masih kecewa dan sakit hati. Setiap Naya berkunjung ke rumahnya, Reza selalu berpura-pura acuh tak melihatnya. Jujur hati Naya merasa bersalah karena telah menyakitinya. Naya sangat kehilangan sosok Reza. Sudah lama Naya tidak mendengar cerita-cerita konyolnya.<br />
<br />
</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;">Reza berusaha untuk mengikhlaskan Naya. Mungkin Naya bukan yang terbaik untuknya dan dia yakin bahwa Allah sudah mempersiapkan wanita terbaik untuk dirinya. Hanya saja belum dipertemukan.</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;">Hari berganti hari, bulan berganti bulan Reza pun mulai bisa melupakan dan merelakan Naya. Kini dia lebih fokus terhadap pekerjaannya.<br />
<br />
</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;">Suatu hari Naya datang ke rumah Reza mengantarkan undangan. Kebetulan saat itu Reza lah yang membukakan pintu. Naya meminta maaf kepada Reza atas penolakan pinangannya itu. Reza pun memaafkan Naya. Tak seharusnya dia bersikap acuh kepada sahabat kecilnya itu. Naya tak salah, hanya saja Reza terlalu banyak berharap yang membuat hatinya kecewa. Seharusnya dia sadar bahwa selama ini Naya hanya menganggapnya sebagai seorang sahabat. Naya meminta Reza untuk datang ke acara pernikahannya. Reza berjanji dia akan datang ke hari pernikahan sahabatnya itu.</div><div align="center" style="line-height: 150%; text-align: center;">***</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;">Tak terasa hari yang ditunggu Naya dan Reyhan tiba. Naya tampak anggun dengan kebaya putih berbalut kain batik yang elegant. Aura kegembiraannya terpancar dari raut mukanya. Perasaan bahagia bercampur aduk dengan rasa gugupnya.<br />
<br />
</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;">Dengan lapang dada, Reza datang ke hari pernikahannya. Reza menyaksikan Reyhan mengucapkan ijab kabul. Reza melihat senyum indah saat Naya mencium tangan suaminya. . Kini sahabat yang pernah ia dambakan sudah menjadi milik orang lain. Reza tersenyum kepada wanita yang berada disampingnya. Wanita cantik bergaun batik bercorak biru itu pun membalas senyumnya. <br />
<br />
</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;">Reza menghampiri Reyhan dan Naya, dia memberi ucapan selamat kepada mereka. Naya menjelaskan kepada Reyhan, bahwa inilah sahabatnya yang selalu menjaga dirinya. Reyhan mengucapkan terima kasih kepada Reza. </div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;">“Terima kasih kau telah menjaga bidadariku. Naya banyak cerita tentang persahabatan kalian yang sudah terjalin sejak kecil.“</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
Reza hanya berkata “Seumpama rumput yang menarikan alam, manusia pun menjaganya. Seumpama hati yang saling berbagi, persahabatan pun semakin terjaga. Jadi, sudah seharusnya kita saling menjaga.”</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
“Wanita ini siapa?” tanya Naya.</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
Reza hampir lupa memperkenalkan wanita yang sejak tadi tak jauh dari dirinya. </div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;">“Kenalkan ini Rasti calon istriku.”</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;">Rasti mengulurkan tangannya dan memberikan selamat kepada mereka. Naya pun berkata “Ku tunggu undangannya.”<br />
<br />
<i>- The End -</i><br />
<i><br />
</i><br />
<i>Notes : </i><br />
<b>Cerita ini terinspirasi dari iklan sejuta Mawar untuk Marwan dan lagu Bunga Terakhir :D.</b></div>Threehttp://www.blogger.com/profile/03630070431215802353noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-2615159705501194130.post-90641888604193080372012-02-21T23:18:00.000-08:002012-02-21T23:18:53.204-08:00Bunga Terakhir<!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--"/> <m:smallFrac m:val="off"/> <m:dispDef/> <m:lMargin m:val="0"/> <m:rMargin m:val="0"/> <m:defJc m:val="centerGroup"/> <m:wrapIndent m:val="1440"/> <m:intLim m:val="subSup"/> <m:naryLim m:val="undOvr"/> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style> <![endif]--> <br />
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">Jam menunjukan angka 06.30. Gordennya masih tertutup rapat. Begitu juga dengan lampu kamarnya yang gelap. Padahal jam weker disebelahnya sudah sejam yang lalu berbunyi. Dia terlalu asyik di dunia mimpi. </div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;">“Reza … ini sudah siang, kau tidak ke kampus?“ terdengar teriakan suara dari balik pintu kamarnya.</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;">Reza terperanjat kaget. Dia mengucek-ngucek mata dan menengok<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>jam disebelahnya yang sudah menunjukan 06.45. Dia pun bergegas mengambil handuk dan masuk kamar mandi. </div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;">Dia mengambil tas punggungnya dan buru-buru menuruni tangga. Mencium tangan ibunya. Menaiki motor besarnya dan langsung tancap gas.</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;">“Hati-hati.” Ujar seorang wanita paruh baya di depan pintu yang tak lain adalah ibunya.</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;">Dia hanya menganggukan kepala dibalik helm berwarana hitam. Gawat bisa terlambat kalau tidak buru-buru, ujarnya dalam hati.</div><div align="center" style="line-height: 150%; text-align: center;">***</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;">Sesampainya di parkiran kampus yang megah. Dia segera menaiki anak tangga menuju kelasnya. Ketika sampai di depan pintu, perkuliahan sedang dimulai. Dia meminta izin masuk kepada dosen berkacamata dan berkumis itu.</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;">“Maaf Pak, saya terlambat. Boleh saya masuk?”</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Pak Reno melirik jam, sudah dua puluh menit yang lalu perkuliahan dimulai. </div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;"> “Boleh, tapi nanti di kelas lain!! Kau sudah terlambat dua puluh menit.”</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;">Dengan penuh rasa kecewa Reza pun pergi ke kantin. Dia memesan nasi goreng karena perutnya sudah mulai keroncongan. </div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;">Di meja bernomor tujuh, Reza melahap nasi goreng yang masih hangat. Dari kejauhan dia melihat sosok wanita yang cantik. Wanita itu menghampiri Reza.</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;">“Lho kamu ngga masuk kelas?” sapa wanita itu sambil menyimpan buku yang dibawanya dan duduk disebelahnya.</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;">“Tidak diizinkan masuk.” Ucapnya cuek.</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;">“Kesiangan?”</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;">“Iya begitulah, kamu sendiri kenapa disini Nay?kesiangan juga?”</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;">“Tidak, dosennya berhalangan hadir.”</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;">Naya adalah sahabat Reza sejak kecil. Naya satu kampus dengan Reza, tapi berbeda kelas dan fakultas. Orang tua mereka juga sudah saling kenal. Wajar saja karena rumah mereka saling berdekatan</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;">Naya sering curhat kepada Reza, begitu pun sebaliknya. Orang-orang mengira mereka adalah pasangan kekasih. Padahal mereka hanya bersahabat, tidak lebih. Mereka sudah seperti kakak dan adik. Dia sering melindungi Naya dari orang-orang iseng. </div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;">Dia pernah menolong Naya saat Naya diganggu oleh senior yang usil saat ospek, tidak sopan. Dia rela babak belur demi Naya. Dimatanya Naya adalah sosok wanita yang cantik, cerdas, penuh perhatian dan berhati lembut. Dia sangat tidak tega bila melihat Naya menangis.</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;">“Nanti pulang bareng yuk Nay” ajak Reza</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;">“Duluan aja Za, aku masih ada bimbingan.” Ucapnya sambil tersenyum manis.</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;">Semenjak tingkat akhir mereka memang jarang pulang bareng. Mereka punya kesibukan masing-masing. Naya sibuk dengan jadwal bimbingan skripsinya, begitupun Reza. Mereka sama-sama mengerti dan tidak pernah mempermasalahkannya. Walaupun mereka jarang terlihat bersama-sama, tapi mereka masih menjalin komunikasi yang baik melalui telepon genggam.</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;">Tak jarang Reza bercerita kepada Naya tentang hal-hal konyol yang dilaluinya. Seperti, Reza keceplosan membuang gas di depan umum karena tak kuat menahan perutnya yang sakit. Reza juga sering menceritakan kekesalannya terhadap dosen pembimbing yang seenaknya mencoret-coret skripsinya, padahal dia mengerjakannya semalam suntuk. </div><div align="center" style="line-height: 150%; text-align: center;">***</div><a name='more'></a><br />
<div style="line-height: 150%; text-align: justify;">Tak terasa setahun berlalu. Reza dan Naya telah lulus kuliah. Kini Reza bekerja di sebuah perusahaan swasta terkenal di kota Jakarta. Naya juga sudah bekerja di sebuah bank. Keduanya disibukan dengan pekerjaan masing-masing. Tapi, Reza selalu menyempatkan diri untuk menjemput Naya di tempat kerjanya. Apabila ada waktu senggang mereka makan siang bareng, nonton, jalan-jalan. </div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;">Semakin lama mereka bersahabat, Reza merasakan sesuatu yang berbeda di dalam hatinya. Saat bertemu Naya ia merasakan getaran-getaran kencang dalam dadanya. Setiap malam wajah Naya selalu menghantuinya. Rasa rindunya tak dapat diredam, padahal sore tadi baru saja dia bertemu dengannya.</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;">“Seperti inikah rasanya jatuh cinta?” ungkapnya dalam hati.</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;">Dia memang belum pernah menjalin hubungan dengan wanita mana pun. Dia pun baru kali ini merasakan getaran-getaran cinta dalam hatinya. </div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;">Hampir setiap hari dia menjemput Naya. Hampir setiap Minggu dia mengunjungi kediaman Naya yang tak jauh dari rumahnya. Setiap dia berkunjung ke rumahnya, dia selalu membawa setangkai mawar merah. Dia tahu bahwa Naya sangat menyukai mawar merah.</div><br />
<br />
<i>To be Continued ...</i>Threehttp://www.blogger.com/profile/03630070431215802353noreply@blogger.com8tag:blogger.com,1999:blog-2615159705501194130.post-18244215848438706592012-02-18T02:27:00.000-08:002012-02-18T02:33:39.314-08:00Kemampuan BerbahasaManusia memiliki empat kemampuan berbahasa, yaitu kemampuan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Bagaimana keempat kemampuan tersebut berlangsung?<br />
<br />
Pertama, kemampuan menyimak. Kita ambil contoh seorang balita yang sedang belajar berbicara. Sebelum balita tersebut mengucapkan sebuah kata, balita tersebut diberi kemampuan untuk menyimak. Ibunya mengajarkan kata "Mama." Kemudian balita tersebut menyimak kata-kata yang diajarkan oleh ibunya. Setelah menyimak, ia pun bisa mengucapkan kata "Mama", Disinilah proses kemampuan kedua yaitu, berbicara berlangsumg.<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Ketika anak tersebut mulai fasih berbicara, proses ketiga, yaitu membaca akan berlangsung. Ibu mulai mengenalkan huruf-huruf alfabet dan si anak mulai belajar merangkai huruf menjadi kata. Dia pun mulai dapat membaca dengan baik. Proses yang terakhir adalah kemampuan menulis. Dari kemampuan membaca, anak diajarkan menulis huruf-huruf, kata, kalimat. Dia pun bisa menuangkan apa yang ada dipikirannya melalui sebuah tulisan.<br />
<br />
Setiap kemampuan berbahasa saling berhubungan. Tapi, saya hanya akan membahas hubungan membaca dengan menulis. Pentingkah seseorang memiliki kemampuan membaca? Menurut saya sangat penting. Membaca dapat memberikan banyak pengetahuan. Bayangkan kalau bangsa kita tidak bisa membaca, bangsa kita akan sangat mudah ditipu oleh bangsa lain. Mungkin bangsa kita akan kembali dijajah.<br />
<br />
Kita sering mendengar bahwa buku merupakan gudang ilmu dan membaca adalah kuncinya. Melalui sebuah buku kita bisa menjelajah suatu tempat yang belum kita singgahi. Hanya dengan membaca kita bisa mengetahui keistimewaan setiap negara. Kita bisa tahu menara Eifel itu seperti apa dan letaknya dimana, padahal kita belum pernah kesana. Buku adalah guru yang tidak pernah marah.<br />
<br />
Seiring dengan era globalisasi, budaya membaca sudah mulai jarang dilakukan oleh bangsa kita, terutama anak-anak. Penyebabnya adalah mereka lebih tertarik dengan permainan online dan media visual. Bagi mereka yang berada dipelosok kota, kendalanya adalah kurangnya media baca. Perpustakaan sekolah mereka hanya menyediakan sedikit buku bacaan dan itu pun kebanyakan buku-buku lama.<br />
<br />
Dengan membaca mereka juga bisa menuangkan apa yang sudah mereka baca melalui sebuah tulisan. Banyak media yang bisa digunakan untuk menulis selain kertas, salah satunya adalah blog. Ide-ide menarik kita rangkai menjadi kalimat-kalimat yang menarik dan dituangkan dalam sebuah tulisan hingga akhirnya menjadi sebuah karya.<br />
<br />
Untuk itu, mari kita ajarkan budaya membaca kepada mereka. Saya rasa saat ini sudah mulai banyak yang mengadakan acara hibah buku. Kita bisa memberikan buku-nuku kita untuk mereka yang membutuhkan. Apa salahnya jika kita membantu pemerintah untuk memperbaiki bangsa kita. Bukankah rakyat dan pemerintah itu harus saling bekerja sama.<br />
<br />
Saat ini juga sudah banyak lembaga yang menaungi orang-orang yang berbakat dalam hal menulis, salah satunya adalah Forum Lingkar Pena atau FLP. FLP didirikan oleh seorang sastrawan yang bernama Helvy Tiana Rosa, pada tahun 1997. FLP sudah tesebar di seluruh Indonesia dan mancanegara. bahkan anggotanya sudah banyak yang mengeluarkan karya fiksi maupun nonfiksi.<br />
<br />
<br />
<br />
*Tulisan ini diikut sertakan dalam rangka Festival Membaca dan Menulis yang diadakan oleh <a href="http://forumlingkarpena.net/agenda_kegiatan/read/festival_membaca_dan_menulis_2012"><span style="color: blue;">Forum Lingkar Pena </span></a>Threehttp://www.blogger.com/profile/03630070431215802353noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-2615159705501194130.post-40069910011667218612012-02-03T01:40:00.000-08:002012-02-04T22:40:43.864-08:00Sepenggal Galau ...Ckckck ini mpunya blog ko males banget yah ga posting-posting heehee ...<br />
Mpunya blog lagi kena virus galau. Kalau kata temen-temen saya harus masuk komunitas galawers hiihiii ...<br />
Mau tau galaunya gara-gara apa?yuk dibaca yuk ...<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
Okeh kita tinggalakan kemalasan beserta alibinya. Minggu-minggu ini adalah minggu menegangkan bagi saya. Kenapa? Karena minggu depan tepatnya tangga 7 Februari saya harus memberanikan diri berbicara di depan umum. Untuk apa? Untuk meraih nilai di mata kuliah Retorika. Lebih tepatnya Ujian Akhir Semester >,< . Dikarenakan mata kuliah tersebut termasuk mata kuliah keterampilan jadi tidak ada ujian tulis melainkan praktek.<br />
<br />
Boleh curhat sedikit? boleh ya *maksa*. Jadi gini, asdos mata kuliah yang satu itu agak sedikit pelit sama yang namanya nilai. Kalau dari cara mengajar, saya sangat suka dengan metode-metode yang digunakannya. Oleh sebab itu saya sangat amat tegang menghadapi tanggal 7 nanti. <br />
<br />
Konsep dari ujiannya itu adalah diadakan seperti lomba. Jadi, nanti ada 3 orang dewan juri, penonton dan pemenang. Saya berharap saya bisa masuk tiga besar, Aamiin. Soalnya yang masuk 3 besar sudah dipastikan mendapat nilai A.<br />
<br />
Jujur saya sama sekali belum pernah mengikuti lomba pidato. Kalau pidato pernah sih, tapi itupun sudah lama sekaliiiii .... Terakhir ya waktu saya SD. Tetapi, bukan lomba melainkan acara maulid nabi. Berbeda dengan lomba bukan?<br />
<br />
Naskah sudah saya siapkan bahkan sudah saya berikan sama dosen. Dia hanya berkomentar di cover naskah "Bahasa yang menarik, hati-hati dengan ejaan." <br />
<br />
Naskah juga sudah saya baca berulang-ulang namun yang masuk ke dalam otak saya baru sebagian. Tapi, ini bukan masalah karena yang digunakan adalah metode ektemporan. Jadi, peserta tidak diperkenankan menghapal, membaca teks, improptu. Peserta hanya diperkenankan melihat catatan kecil. Catatan kecil hanya berisi pokok-pokoknya saja.<br />
<br />
Ada satu hal yang belum saya persiapkan, yaitu mental. Saya masih diselimuti ketakutan dan rasa tidak percaya diri. Sahabat blogger ada yang tau solusinya bagaimana cara mengatasi ketegangan ini? atau demam panggung? Mungkin diantara kalian ada yang pernah bahkan sering berbicara di depan orang banyak.<br />
<br />
Itulah sekilas kabar galau yang menghantui saya :D<br />
<br />
Okeh, dibalik rasa galau pasti ada rasa seneng dong. Senengnya itu adalah alhamdulillah saya bisa ngontrak SKS full. Itu artinya ada peluang untuk lulus cepet-cepet. Semoga IP semester ini lebih meningkat, berharap 4 gitu, Aamiin ...<br />
<br />
Oia ada satu lagi saya harap saya bisa terpilih untuk mendapatkan beasiswa PPA dengan modal IP yang telah sedang saya perjuangkan. Mohon do'a nya ya sahabat-sahabat. Titip dua do'a ya, yang satu untuk tanggal 7 dan satu lagi untuk beasiswa :)Threehttp://www.blogger.com/profile/03630070431215802353noreply@blogger.com7tag:blogger.com,1999:blog-2615159705501194130.post-10346345683907392872012-01-13T01:43:00.000-08:002012-01-13T01:43:56.339-08:00Sesuatu di Minggu ini ...Minggu ini adalah minggu yang sangat melelahkan bagi saya. Dari mulai jadwal padet sampai tugas yang menggunung. Inilah kebiasaan dosen selalu memberi tugas menjelang UAS. Tapi, kalau belajar tanpa tugas itu bagaikan langit tanpa bintang *hadeuh*. Ada salah satu pengerjaan tugas yang membuat saya ingin berkata "sesuatu banget." Dari mulai keringat sampai tetesan air mata saya keluarkan demi tugas yang satu itu.<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
"Satu kesulitan datang, seribu kemudahan menghampiri." Mungkin kata-kata itu tepat untuk menggambarkan tugas ini. Tugasnya adalah bikin video presentasi laporan buku yang sudah saya kerjakan. Ini pertama kalinya saya dan teman-teman saya membuat video. Memang dosen kami tidak mengharuskan video dibuat seperti film. Tapi, karena kami ingin mendapatkan nilai yang maksimal, maka kami membuat video itu seperti film. Ada kronologi atau di balik layar dalam proses penyelesaian tugas.<br />
<br />
Saya sama temen-temen saya syuting *berasa artis* dari pagi sampai sore. Capenya bukan main, mungkin karena kami artis amatiran kali yah hiiihiii ... Badan berasa remuk. Lokasinya cukup jauh dan sepi. Lokasinya dikelilingi kebun. Kami syuting di sebuah sekolah dasar, tepatnya di perkampungan.<br />
<br />
Malamnya saya harus begadang memilih dan memilah video mana yang akan di edit. Untungnya saya ngga sendiri, ada teman saya yang rela menemani. Malamnya begadang dan besok paginya harus ngampus. Di kampus ngantuknya ga tahan, merem-melek.<br />
<br />
Pulang kampus saya menemani aa yang ahli bidang editing. Soalnya saya harus menjelaskan konsepnya sama si aa nya. Waktu mau edit eh datanya malah kena virus. Data videonya ada di notebook teman saya. Saya mencoba menghubungi namun nihil. Saya coba hubungi teman saya agar menyusul si mpunya notebook ke kosannya. Tak lama, teman saya datang ke tempat dimana saya mengedit video. Kendala pertama aman terkendali.<br />
<br />
Kendala kedua pada saat proses ngebakar ke DVD, karena waktunya lama jadi pagi-paginya baru bisa diambil. Pagi-pagi saya ke tempat yang bersangkutan. Katanya tinggal satu DVD yang lagi masih proses. Proses ngebakar satu DVD itu memerlukan waktu 3jam. Karena yang terakhir itu hanya tinggal lima menitan lagi selesai, saya tunggu. Eh ngga taunya tu komputer malah mati. Alhasil proses ngebakarnya harus diulang dari pertama. Menunggu 3 jam lagi. Bayangkan saat itu saya harus kuliah pagi dan tugas harus diserahkan hari itu. Saya mencoba menghubungi teman-teman. Mereka bilang serahkan tugasnya nanti siang dan kita bicara dengan dosennya. Alhamdulillah kendala kedua teratasi karena dosen yang bersangkutan ada di kampus sampai sore.<br />
<br />
Selain itu, Minggu ini saya dapat ZONK 2 kali. Saya dan teman-teman saya disuruh presentasi dadakan, tanpa persiapan apa pun. Waktu itu dosen saya menanyakan "Siapa yang makalahnya sudah selesai?". Teman saya angkat tangan dan menyerahkan makalahnya. Tiba-tiba dosen memanggil kami untuk maju ke depan, mempresentasikan hasil analisis perbandingan novel populer dan novel serius.<br />
<br />
ZONK berikutnya adalah di mata kuliah kapita selekta agama. Lagi ... lagi saya dan teman saya yang di panggil untuk mempresentasikan hasil laporan buku mengenai pendidikan islam untuk lembaga ekonomi. Ini pun tanpa persiapan. Tapi, alhamdulillah semuanya berjalan lancar. Itulah sebabnya "Alloh mendatangkan satu kesulitan, tapi Alloh memberi seribu kemudahan."<br />
<br />
Happy blogging, HAMASAH yeay \^,^/Threehttp://www.blogger.com/profile/03630070431215802353noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-2615159705501194130.post-91442789215768241232012-01-03T01:51:00.000-08:002012-01-03T01:51:10.140-08:00Catatan 2012<div style="text-align: justify;">Wow ini postingan pertama saya di tahun 2012, yeah. Minggu pertama sungguh sesuatu sekali buat saya. Pertama Flashdisk saya kena virus, tugas-tugas saya tertelan virus. Tapi, hanya tugas yang saya simpan di folder yang punah. Tiba-tiba tepat tanggal satu saat saya ingin mengcopy satu data ke dalam Flasdisk, ternyata file yang telah tertelan virus, selamat bisa dibuka. Kedua kuliah tanpa tugas rasanya bagai sayur tanpa garam, kurang afdol. Ditengah jadwal kuliah yang padat, tak henti-hentinya dosen memberikan tugas. Akibatnya, saya kehilangan lemak sebanyak 3 Kg, yeah ga perlu repot-repot diet. Ketiga saya dapet PR dari Chici, akibatnya saya bisa punya ide buat posting *apaini*. Okeh, karena saya orang rajin *disorakin*, maka saya kerjakan deh PR-nya :D</div><div style="text-align: justify;"></div><a name='more'></a><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">Untung bukan soal itung-itungan, masalahnya kalau soal itung-itungan saya paling males :P. Tugasnya hanya mengenang masa-masa zaman masih imut-imut, rambut masih kepang dua, seragam masih putih merah. Hmmm ... mudah-mudahan saya masih inget yah biar bisa jawab heehee ...</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">1. Guru favorit</div><div style="text-align: justify;">Guru favorit saya itu adalah Ibu Rina, wali kelas waktu kelas tiga SD. Ibu gurunya cantik, baik pula. TOP deh pokonya.</div><div style="text-align: justify;">2. Guru Killer</div><div style="text-align: justify;">Guru pencak silat. Hmmm ... sebenernya sih ga killer-killer banget cuma suka ngomel-ngomel. Misalnya kalau kita lagi praktik pencak silat, terus kita malah pilih tempatnya yang ga panas pasti diomelin suruh pindah tempat. Saya masih ingat, waktu itu mata pelajaran pencak silat di kelas saya pasti kebagian jam 12an, kebayang kan panasnya kaya apa.</div><div style="text-align: justify;">3. Teman bolos</div><div style="text-align: justify;">Aduh kalau yang ini saya belum pernah melakukannya. Teman-teman saya baik-baik semua ko ga ada yang hobi bolos.</div><div style="text-align: justify;">4. Teman berantem</div><div style="text-align: justify;">Sahabat kecil saya, cuma beda sekolah. Tapi, berantemnya anak kecil paling marah-marahan sejam udah gitu damai lagi deh hiiihiii. Sekarang sih udah ngga berantem lagi, udah gede-gede. Oia berantemnya ga tinju-tinjuan, ga narkis deh. Berantemnya cuma ga ngomong-ngomong aja, ga saling sapa.</div><div style="text-align: justify;">5. Jajanan favorit</div><div style="text-align: justify;">Jajanan favorit saya adalah mie lidi. Sampai sekarang saya masih suka beli lho ...</div><div style="text-align: justify;">6. Mainan favorit</div><div style="text-align: justify;">Mainan favorit saya adalah boneka barbie. Mama saya paling rajin bikinin baju bonekanya.</div><div style="text-align: justify;">7. Sepatu favorit</div><div style="text-align: justify;">Sepatu cats, yang ga pake iketan tali. Soalnya suka ribet kalau ada tali-talinya hiiihiii ...</div><div style="text-align: justify;">8. Tas favorit</div><div style="text-align: justify;">Tas favorit saya adalah tas ransel yang ada gambar Mickey mousenya. Bahkan gambar mickynya pernah saya gambar waktu ada lomba gambar, dapet juara dua lho ...</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">PR ini harusnya diperpanjang, tapi berhubung mungkin temen-temen yang lain udah pada dapet. Ya sudahlah ...., Dicukupkan sekian jawaban dari saya, hatur nuhun ^_^</div>Threehttp://www.blogger.com/profile/03630070431215802353noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-2615159705501194130.post-67892736833886305772011-12-29T01:15:00.000-08:002011-12-29T01:15:54.982-08:00Akhir Tahun yang Berwarna<div style="text-align: justify;">Tak terasa sudah di penghujung tahun 2011. Hanya tinggal beberapa hari lagi kita akan meninggalkan kenangan-kenangan di tahun 2011. Dua belas bulan, sungguh waktu yang amat berharga bagi saya. Akhir tahun saya ingin sekali mengintropeksi diri. Agar di tahun berikutnya saya bisa menjadi orang yang lebih baik lagi. Ternyata masih banyak kesalahan-kesalahan yang pernah saya perbuat. Mungkin itu sebabnya Alloh selalu menyentil saya. Mau tau ceritanya? Mangga di read more akang-akang, teteh-teteh :)</div><div style="text-align: justify;"></div><a name='more'></a><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">Tahun ini alhamdulillah kehidupan saya begitu berwarna. Dari mulai kejadian yang pahit sepahit buah mahoni sampai yang manisnya kaya gulali teralami. Dari mulai tetesan air mata hingga senyuman bahagia saya rasakan. Saya bersyukur sekali ternyata Alloh masih memperhatikan saya, baik lewat sentilannya maupun rizky yang tiada henti. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Tahun ini saya banyak mengenal orang-orang baru dengan berbagai karakter. Ternyata beda kepala pasti beda isi. Dari mulai karakter yang menurut saya sangat menyebalkan hingga sangat menyenangkan. Dari situ saya menemukan teman-teman baru, sahabat-sahabat baru yang senantiasa memberikan support. Bisa mengenal mereka merupakan hal terindah bagi saya. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dari teman-teman yang selalu usil dan tampak iri. Secara tidak langsung mereka mengajarkan saya untuk belajar lebih sabar. Saya yakin Alloh Maha Mengetahui dan kebenaran pasti tak dapat dikalahkan oleh apa pun. Hanya perlu perjuangan untuk membuktikannya. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Tak hanya itu perjalanan cinta pun memberikan banyak warna dalam hidup saya. Dari orang-orang yang pernah singgah di hati lalu pergi begitu saja. Secara tidak langsung dari merekalah saya belajar ilmu ikhlas. Sekali lagi Alloh begitu baik kepada saya hingga Alloh menunjukkan kebenaran yang meyakinkan diri saya "Bukan mereka yang saya cari." Saya yakin Alloh sudah mempersiapkan apa yang terbaik untuk saya. Maka, mulai dari sekarang saya harus memperbaiki diri saya sebelum Alloh mengirimkan yang terbaik. Saya harus menyiapkan diri saya untuk pilihan yang diberikan Alloh untuk saya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Tanpa saya sadari permasalahan yang silih berganti menghampiri kehidupan, selalu mengandung hikmah dan ilmu. Hikmah dan ilmu yang amat sangat bermanfaat bagi saya. Dibalik kesedihan selalu tersimpan kebahagiaan. Permasalahan mengajarkan saya untuk ikhlas, sabar, lebih dewasa. Sesuatu yang membuat saya tenang menghadapi semuanya adalah berkomunikasi dengan Alloh melalui ibadah. Hanya Alloh lah tempat saya mengadu segala hal karena hanya Alloh yang tahu solusi yang terbaik. Manusia hanya bisa berusaha sepenuhnya tergantung kehendakNYA. Yang pasti yakinlah Alloh selalu punya rebcana-rencana indah untuk hambaNYA. Semuanya saya serahkan sama Alloh, saya yakin keputusanNYA tidak akan pernah keliru. Mensyukuri nikmatNYA jauh lebih indah dibandingkan berkeluh-kesah ^_^.</div>Threehttp://www.blogger.com/profile/03630070431215802353noreply@blogger.com11tag:blogger.com,1999:blog-2615159705501194130.post-25812020212648700512011-12-23T22:57:00.000-08:002011-12-23T22:57:59.652-08:00Akhir Tahun MengejutkanTak terasa sudah dipenghujung tahun lagi. Kurang lebih seminggu lagi kita akan memasuki tahun 2012. Semoga di tahun depan kita dapat menjadi insan yang lebih baik lagi dari tahun-tahun sebelumnya, amin.<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
Di tahun 2011 ini bagi saya sangat mengesankan, terutama dalam dunia blog. Ya walaupun saya menyadari bahwa saya masih suka terserang virus malas posting dan BW. Tapi, berkat blog saya jadi punya teman-teman baru. Teman-teman yang mengajarkan saya menulis, teman-teman yang selalu memberikan saya support agar saya tidak malas blogging :).<br />
<br />
Di tahun ini saya sudah mendapatkan dua hadiah, dan beberapa award. Sesuatu banget kalau kata Syahrini. Hadiah pertama waktu saya ikutan kuis salah satu blogger yang bernama Kak Jaya. Saat itu saya sama sekali tidak menyangka bahwa saya akan menjadi pemenangnya. Dari kuis itu alhamdulillah saya mendapatkan domain gratis. Hadiah yang kedua baru saja saya dapatkan hari Selasa kemarin. Kalau yang ini memang bukan dari seorang blogger melainkan dari salah satu penerbit buku, yaitu Gagas Media. Waktu itu saya iseng-iseng ikutan kuis yang lagi diadakan di page facebook Gagas Media.<br />
<br />
Saat itu saya sama sekali tidak pernah menyangka bahwa saya akan jadi salah satu pemenang paket buku. Saat pengumumannya terpajang, tertera nama akun facebook saya. Senangnya bukan main, saya pun langsung mengirimkan alamat rumah saya ke email gagas. Nama saya ada di urutan nimor lima, yeah ...<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/--UmSIVl2C1k/TvVy-Bm9DnI/AAAAAAAAAIc/d8LgTFV6JFo/s1600/untitled.bmp" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://2.bp.blogspot.com/--UmSIVl2C1k/TvVy-Bm9DnI/AAAAAAAAAIc/d8LgTFV6JFo/s640/untitled.bmp" width="640" /></a></div><br />
<br />
Hari selasa kemarin tepatnya sore hari, paket bukunya sampai juga di rumah. Saya buka bungkusan warna orange yang bertuliskan Gagas media. Pas di buka, alhamdulillah saya dapet dua novel terjemahan karangan Tessa Dare :).<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-yL3Mu7CKUSI/TvVzt5RR5KI/AAAAAAAAAIo/g2K5kby6ZIM/s1600/IMG0063A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-yL3Mu7CKUSI/TvVzt5RR5KI/AAAAAAAAAIo/g2K5kby6ZIM/s1600/IMG0063A.jpg" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-K8r-y_q0SJ0/TvVz5lljzlI/AAAAAAAAAI0/BinsjRUYxoI/s1600/IMG0068A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-K8r-y_q0SJ0/TvVz5lljzlI/AAAAAAAAAI0/BinsjRUYxoI/s1600/IMG0068A.jpg" /></a></div>Tapi, baca novelnya harus saya tunda dulu soalnya ada yang harus saya selesaikan. Tepatnya tumpukan tugas. Dosen saya sudah marah-marah >,<.<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-QoYl57yR4vw/TvV0RCn1vVI/AAAAAAAAAJA/tABNK3MqgCU/s1600/IMG0067A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-QoYl57yR4vw/TvV0RCn1vVI/AAAAAAAAAJA/tABNK3MqgCU/s1600/IMG0067A.jpg" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-tJJltTv1HJM/TvV3gDVb2xI/AAAAAAAAAJM/XJKDWBfyFr4/s1600/222.bmp" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://3.bp.blogspot.com/-tJJltTv1HJM/TvV3gDVb2xI/AAAAAAAAAJM/XJKDWBfyFr4/s320/222.bmp" width="320" /></a></div>Semangat blogging, semangat tugas ^_^Threehttp://www.blogger.com/profile/03630070431215802353noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2615159705501194130.post-13729450196627473542011-12-16T02:03:00.000-08:002011-12-16T02:04:09.018-08:00Tragedi di hari Jum'at<div style="text-align: justify;">Hari seperti biasa saya berangkat ke kampus pagi-pagi, tepatnya jam 06.30. Jam 07.20 saya tiba di kampus. Kampus saya masih sangat sepi, saya hanya melihat dua orang teman saya yang sedang duduk. Saya pun menyapa mereka, "Pada kemana?."</div><div style="text-align: justify;">"Ngga tau, belom pada datang."</div><div style="text-align: justify;">"Wah, padahal sudah siang. Masuk jam setengah delapan kan ya?." Ujar saya sambil melirik jam tangan yang menunjukan 07.20</div><div style="text-align: justify;">Beberapa lama kemudian, teman yang lainnya datang. Kami tidak langsung masuk kelas, kami lebih memilih duduk di depan ruang HIMA. Karena sudah jam delapan tepat, kami pun memutuskan untuk masuk ke kelas. Tapi, saat itu dosen belum datang padahal dijadwal tertulis masuk jam setengah delapan. Teman-teman saya termasuk saya sudah kesal menunggu daritadi. </div><div style="text-align: justify;"></div><a name='more'></a><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">Jam sudah menunjukan jam setengah sembilan, namun dosen mata kuliah kajian prosa fiksi tak kunjung datang. Hingga akhirnya ketua kelas saya mencoba untuk menghubungi dosen yang bersangkutan. Tapi, sama sekali tak ada jawaban. Akhirnya kami semua memutuskan untuk pulang. Saat itu saya merasa sangat malas untuk keluar kelas. </div><div style="text-align: justify;">"Nanti sebentar lagi ya pulangnya, masih pagi baru jam setengah sembilan.", ujar saya kepada salah seorang teman.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Beberapa saat kemudian saya dan teman saya pun keluar kelas untuk pulang. Saat itu saya dan teman saya berniat untuk mengunjugi pesta buku yang diadakan di salah satu gedung. Tiba-tiba saat kami sudah berada di sebuah angkot, saya mendapat sms dari teman saya, "Ada Bapak, ngga jadi libur. Serius!!."</div><div style="text-align: justify;">Saya dan teman saya kaget sekaligus bingung karena anak-anak yang lain pun pasti sudah pada pulang. Setelah kami berdiskusi di angkot, kami memutuskan untuk kembali ke kampus.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Bayangkan kami baru saja naik angkot, harus turun lagi dan balik lagi ke kampus. Ngga cuma saya tapi, teman-teman saya yang lain pun kembali ke kampus. Baru kali ini saya mengalami kejadian gagal libur gara-gara salah info.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Entah salah ketua kelas, entah salah dosen. Ternyata dosen saya memang datang jam 9 lebih, dengan alasan masuk jam setengah delapan itu terlalu pagi untuknya. Tapi, beliau sama sekali tidak memberikan informasi sebelumnya kepada mahasiswa. Saat ketua kelas mencoba menghubungi dosen yang bersangkutan menjawab sms nya setelah mahasiswanya sudah membubarkan diri. Kemudian yang saya tahu peraturannya itu adalah "Jika dalam waktu 30 menit dosen belum datang, maka mahasiswa diperkenankan untuk membubarkan diri." Jadi, yang salah siapa?</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Okeh, satu lagi kejadian sore ini, barusan ada nomor telepon tak dikenal yang menelepon saya. Kalau dari suaranya sih pasti jenis kelaminnya laki-laki. Saya mendengar suara isakan tangis dan "Halo mba aku di kantor polisi mba, hiks .. hiks ..." Saya langsung menutup telepon karena takut. Saya ini orang sunda, jadi ngga ada yang manggil saya dengan sebutan "mba". Ini modus penipuan apalagi? saya jadi inget modus penipuan minta dikirim pulsa melalui sms. Tak jauh beda kata-katanya sama mengandung unsur kantor polisi.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Ada lagi tragedi di kota saya, kota saya sedang di guncang aksi anarkis. Mungkin yang kemarin melihat berita di TV, kota dodol masuk berita dengan aksi demo anarkis depan kantor bupati. Kantor bupati tak jauh dari kampus saya. Untungnya kemarin saya libur ngampus. Jadi, saya tidak melihat aksi kekejaman massa melempar gas air mata, yeah *alhamdulillah* :D</div>Threehttp://www.blogger.com/profile/03630070431215802353noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-2615159705501194130.post-7533708026674557322011-12-13T00:12:00.000-08:002011-12-13T00:16:09.962-08:00Liburan Membawa Petaka<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Kawan-kawan saya lagi butuh saran dari kalian semua. Saya lagi buat cerpen, tapi saya rasa konfliknya masih kurang menarik. Kira-kira konflik seperti apa ya agar isinya semakin menarik. Cerpen ini pernah di koreksi sama mba inge ^_^. Yuk dibaca dan dikritik. </div><br />
<a name='more'></a><div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hari ini, pagi bersinar sangat cerah, cuaca yang sangat mendukung di hari libur. Hani berencana akan pergi berlibur ke Puncak bersama teman-temanya. Namun entah mengapa Ibunya sama sekali tidak mengizinkan ia pergi. Sudah dari semalam coba dibujuknya tapi tetap saja sampai pagi ini izin itu belum didapatkannya. </span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hani menghampiri Ibunya yang sedang menyiram bunga di halaman depan. </span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">“Ayolah bu, izinkan aku untuk pergi bersama teman-temanku ke Puncak hari ini”, ujarnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">“Ibu kan sudah bilang dari semalam, sekali tidak tetap tidak”, jawab sang Ibu yang sedang asyik menyiram. </span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dengan nada kesal Hani bertanya kepada ibunya, “Kenapa nggak boleh sih bu?!”</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">“Perasaan ibu tidak enak Nak, takut terjadi apa-apa di jalan. Apalagi sekarang itu musim hujan, liburan di rumah saja ya.”</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">“Itu kan hanya perasaan Ibu saja, aku ini sudah besar, ibu tak usah khawatir, aku akan baik-baik saja”, ujar Hani yang tetap mempertahankan keinginan untuk pergi.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"> “Ibu tahu nak, kamu sudah besar, tapi ibu melarangmu karena menyayangimu. Ibu ngga mau sesuatu terjadi padamu nanti. Ingatlah, batin seorang ibu itu kuat”.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Namun, Hani tetap memaksa supaya diizinkan pergi, tapi ibumenghiraukan bujukannya. Lama kelamaan Hani pun merasa kesal karena dihiraukan oleh ibunya. Hani pun masuk ke kamarnya dengan mimik muka kesal. Dia langsung membantingkan tubuhnya ke kasur. “Bawa pergi cintaku, ajak kemana engkau mau…..”, alunan suara merdu afgan yang menjadi nada dering handphone nya terdengar. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Rara Calling</i>, itu yang tertera di layar hand phonenya. Hani pun mengangkat handphone yang sedang digenggamnya. </span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">“Jadi pergi kan?”, terdengar suara yang tak asing lagi ditelinganya, Rara</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">“Ngga Ra, Ibu tidak mengizinkanku pergi”, </span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">“Yah payah, nyesel lho kalau ngga ikut, udah kamu pergi diem-diem aja”, hasut Rara.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">“Kabur maksudmu? Kalau Ibu tahu gimana?”, Hani merasa ragu untuk melakukan usulan dari Rara.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">“Takut banget sih, udah nyantai aja, ngga bakal ketauan. Nanti aku tunggu di depan taman dekat rumahmu okeh”, </span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: 150%; text-align: justify;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tuut…tuutt…</span></i><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">, baru saja Hani akan bicara, Rara sudah memutuskan sambungan.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hani bingung sekaligus takut. Dia ingin ikut, tapi disisi lain Ibunya tidak mengizinkannya. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Haruskah aku membantah Ibu?</i>, pikirnya dalam hati. </span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Setelah beberapa saat terdiam dan berpikir, akhirnya Hani memutuskan untuk pergi tanpa sepengetahuan Ibunya. Hani memasukan barang-barangnya kedalam tas, kemudian mengintip dibalik jendela kamarnya, “Sepertinya ibu sudah selesai menyiram bunga”. Ibunya sudak tak terlihat di halaman rumah, Hani pun keluar lewat jendela kamar dan membuka gerbang pintu secara perlahan. </span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hani pun segera menuju taman yang tak jauh dari rumah. Disana tampak Rara yang sedang duduk diatas motor. “Udah dari tadi ya Ra?“, tanya Hani. “Lumayanlah, udah yuk naek kita berangkat, anak-anak udah pada nungguin”, ucap Rara sambil memberikan helm kepada Hani.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Akhirnya Hani pun berangkat bersama rombongan teman-temannya. </span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: 150%; text-align: center;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">***</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">“Hani…Han…, ayo sarapan dulu”, teriak Ibu Hani dari dapur, ia baru saja selesai menyiapkan sarapan, sepiring nasi goreng dan segelas susu tertata rapi dimeja makan. Tapi, tak ada sautan dari kamar Hani, ia berjalan menuju kamar anak semata wayangnya itu. “Han, ayo makan dulu, ibu sudah menyiapkan nasi goreng kesukaanmu”. Tetap tak ada jawaban, akhirnya ia mencoba membuka pintu kamar Hani, yang kebetulan tidak terkunci. Ia kaget, karena Hani tidak ada dikamar.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ibu Hani sangat cemas, ia mencoba menghubungi, tapi handphone Hani tidak aktif. Ia semakin cemas dan was-was, ia yakin Hani nekad pergi. Ia takut terjadi sesuatu terhadap anaknya. Hanya Hani yang iya punya saat ini, suaminya sudah tiada. “Kemana kamu nak, Ibu khawatir sekali”, keluh sang ibu. Tiba-tiba terdengar suara…</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"> “Kring..kring..kring..”, telepon rumahnya berbunyi. Ibu langsung mengangkat teleponnya. </span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">“Hallo, assalamualaikum”, ucap sang ibu dengan nada lirih.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">“Waalaikumsalam, tante ini Rara temannya Hani”, ujar penelepon itu.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">“Iya Ra, ada apa? apa yang terjadi dengan Hani? Kenapa tiba-tiba kamu telepon tante”, katanya dengan rasa was-was dan takut.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">“Tante, Hani mengalami kecelakaan, motor yang dikendarainya tabrakan dengan sebuah truk. Sekarang Hani berada di Rumah Sakit Dr. Slamet”.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sang ibu terkejut mendengar berita tersebut, dan beliau menangis. “Baiklah Ra, tante akan segera kesana sekarang juga”, sang ibu langsung menutup teleponnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sang ibu bergegas pergi ke Rumah Sakit, untuk melihat kondisi anaknya.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: 150%; text-align: center;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">***</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Setibanya di rumah sakit, sang ibu melihat anaknya yang sedang tertidur dan kepalanya dibalut perban. “Apa yang terjadi padamu Nak?kenapa bisa sampai begini?coba kalau kamu dengar kata-kata ibu, kamu tidak akan seperti ini”, sang ibu mencium kening anaknya.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hani pun tersadar, dengan penuh rasa sesal Hani berkata, “Ibu, maafkan aku yah bu. Aku menyesal tidak menuruti kata-katamu”.</span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">“Ya sudahlah Nak, jadikan ini pelajaran untukmu. Janganlah kau ulangi lagi, Ibu melarangmu bukan berarti mengekangmu tapi karena ibu menyayangimu”.</span></div>Threehttp://www.blogger.com/profile/03630070431215802353noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-2615159705501194130.post-2837742380284886762011-12-08T02:34:00.000-08:002011-12-08T02:38:14.664-08:00Dari Galau Jadi Imajinatif<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><br />
<div style="text-align: justify;">Hai .. hai cuaca hari ini agak sedikit tidak konsisten sama seperti jadwal kuliah saya *lho*. Panas-mendung-panas-mendung, tapi tak kunjung hujan ckckck. Jadwal kuliah saya pun sedang berada pada posisi yang tidak konsisten. Minggu ini saya cuma kuliah dua hari, yeah jarang-jarang. Ada apa gerangan? karena kelas saya dipakai sidang, yeah. kira-kira begini kronologis ceritanya, chekidot ...</div><div style="text-align: justify;"><br />
<a name='more'></a><br />
</div><div style="text-align: justify;">Hari Selasa tepatnya tanggal 6 Desember seharusnya kuliah, tapi berhubung jurusan bahasa dan sastra lagi mengadakan study tour ke Pusat Bahasa dan Dufan, maka hari Selasa diliburkan. Soalnya anak-anak yang pada ikut study tour baru pada pulang tanggal 5 berangkat malem dan nyampe sini pagi sekitar jam setengah dua. Kuliah itu dijadwalkan jam 7 pagi, karena kondisi tidak memungkinkan dan dosennya amat sangat pengertian, jadi libur berbeda dengan kelas yang lain masih tetep masuk. Special buat kelas saya saja sepertinya, yeah sesuatu ahaahaa.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Hari Rabu kuliah dijadwalkan pukul 7 pagi. Seperti biasa saya berangkat pagi-pagi dari rumah sektar pukul 6 lebih 10 menit. Maklum jarak dari rumah ke kampus lumayan jauh. Setelah sampai depan kelas ternyata di depan pintu tertulis "Ujian Sidang Susulan tanggal 7 Desember." Hufh sudah berangkat pagi-pagi sekali dari rumah, nyampe kampus malah diliburkan *gigit jari* dan kembali pulang.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Hari ini, kalau hari ini sih memang sudah jadwalnya libur alias ga ada jadwal sama sekali. Tapi, saya masih dibingungkan dengan tugas cerpen hadeuh. Sampai saat ini belum nemu inspirasi buat cerpen. Mungkin saya sedang terkena virus galau *eh*. Galau sama tugas ahaahaa. Galau nentuin surprise ending, galau sama cerpen yang harus mengandung hikmah. Eh pas lagi galau saya dapat award dari <b><a href="http://aul-home.blogspot.com/2011/12/its-3rd-anniversary-its-1st-giveaway.html" style="color: blue;">Aul</a><span style="color: blue;"> </span></b>yang lagi ngerayin ultah blognya yang ketiga. Yeah selamat, semoga blognya makin Jaya. Saya pajang awardnya ^_^</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilj5yTPYvF2uhv269pe2eKkOwOXC0IVW8Im6WfEnbIQbro-XxDeuqKfVK7Y8SfCNExMYfM_uZ14C6y16FvUgcU16e0Zdkm6PTPfNNDs_TxV-1cLxK9O89oAzFQ_rIXHifIY0Ok_xBjPXI/s1600/Award.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="283" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilj5yTPYvF2uhv269pe2eKkOwOXC0IVW8Im6WfEnbIQbro-XxDeuqKfVK7Y8SfCNExMYfM_uZ14C6y16FvUgcU16e0Zdkm6PTPfNNDs_TxV-1cLxK9O89oAzFQ_rIXHifIY0Ok_xBjPXI/s320/Award.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br />
</td></tr>
</tbody></table><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Makasih lho awardnya, mengobati kegalauan ups kemalasan maksud saya. Jadi, semangat bikin postingan deh setelah baca di kolom komentar yang isinya :</div><div style="text-align: justify;">"You just got an award!!</div><div style="text-align: justify;">congrats yaaa :)</div><div style="text-align: justify;">http://aul-home.blogspot.com/2011/12/its-3rd-anniversary-its-1st-giveaway.html"</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Kawan-kawan <b><span style="color: blue;"><a href="http://aul-home.blogspot.com/2011/12/its-3rd-anniversary-its-1st-giveaway.html">Aul</a> </span></b>lagi ngadain Give a way, hadiahnya buku lho, ayo ikutan. Tantangannya kita disuruh ngehayal atau tepatnya bikin cerita yang imajinatif. Ini dia tantangannya "Jika kamu menemukan sebuah pintu yang bisa membawamu ke dunia game, dunia anime, dunia khayalan atau dunia yang sesuai keinginanmu, kemana kamu akan pergi? Dan apa yang akan kamu lakukan di sana?"</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Kalau saya menemukan sebuah pintu ajaib, saya ingin ke dunia kartunnya doraemon. Soalnya saya mau minjem pintu ajaibnya biar bisa keliling dunia dengan waktu yang cepat dan tanpa biaya. Selain itu saya mau pinjem kantong ajaibnya, biar kalau saya lapar ga usah mesen dan nunggu lama di kantin. Tinggal ambil di kantong ajaib. Mau apa-apa tinggal minta tolong sama doraemon dan doraemon akan mengambil sesuatu untuk menolong saya, pastinya. Doraemon itu kan robot yang bentuknya kaya kucing dan saya suka sama kucing. Seneng deh pokonya kalau bisa masuk ke dunia kartunnya doraemon. <br />
<br />
Kalau saya disuruh pilih peran apa di filmnya doraemon, saya psti pilih jadi shizuka. Udah cantik, pinter pula. Tapi, saya ngga mau ketemu sama Giant dan Suneo, takut jadi korban keisengan mereka. </div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Sekarang giliran kalian yang berhayal okeh ^_^</div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinavWz0igkgme1HZ_yv8-oGSweSIuTOkNweQeBOlNburbRIDLWwX6POxqsuhU9fjKzUhcz4BQW0WxEdRnooG0kqlD-dmeBpTAFzG0YZr3jUMXcpS0HSa6EJa5xhuIJhoWf-xGLsTiIOuY/s1600/Aul+giveaway.gif" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinavWz0igkgme1HZ_yv8-oGSweSIuTOkNweQeBOlNburbRIDLWwX6POxqsuhU9fjKzUhcz4BQW0WxEdRnooG0kqlD-dmeBpTAFzG0YZr3jUMXcpS0HSa6EJa5xhuIJhoWf-xGLsTiIOuY/s1600/Aul+giveaway.gif" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="http://aul-home.blogspot.com/2011/12/its-3rd-anniversary-its-1st-giveaway.html"><span style="color: blue;"><strong>AUL</strong></span></a></td></tr>
</tbody></table>Threehttp://www.blogger.com/profile/03630070431215802353noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-2615159705501194130.post-11543644960346838482011-11-29T18:18:00.000-08:002011-11-29T18:18:09.853-08:00WaktuWaktu, kata yang hanya terdiri dari 5 huruf ini sungguh bermakna. Teman saya bilang "Hal yang paling berharga di dunia ini adalah waktu.". Kalau kita menggunakan waktu satu jam saja untu hal yang tidak bermanfaat, rugi sekali karena kita telah kehilangan waktu, kehilangan kesempatan untuk memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Setiap orang memiliki waktu yang sama, yaitu 24 jam. Namun, yang membedakannya hanyalah cara mempergunakan waktu itu sendiri.<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Mario Teguh mengatakan "Tidak ada harga atas waktu, tapi waktu sangat berharga. Memiliki waktu tidak menjadikan kita kaya, tetapi menggunakannya dengan baik adalah sumber dari semua kekayaan." Bayangkan kalau waktu yang kita miliki kita gunakan untuk hal-hal yang tidak ada manfaatnya. Sudah berapa banyak kesempatan yang kita sia-siakan begitu saja. Ingat waktu kita di dunia ini semakin hari akan semakin berkurang karena waktu yang kita nikmati di dunia ini hanyalah sementara. Kita hanya numpang ngontrak di planet bumi. Sebelum kontrakan kita di bumi ini habis, sebaiknya kita manfaatkan waktu kita sebaik mungkin.<br />
<br />
24 jam kita kurangi dengan 8 jam adalah 12 jam. Delapan jam itu adalah waktu kita beristirahat alias tidur. Mari kita sama-sama memanfaatkan sisa waktu yang 12 jam itu sebaik mungkin agar kita tidak rugi. Jadikanlah 24 jam itu menjadi waktu yang berkualitas. Tanamkan dalam diri kita bahwa hari ini harus lebih baik dari hari kemarin agar kita menjadi orang yang beruntung.<br />
<br />
Saya pun saat ini masih belajar agar sisa waktu yang saya miliki saat ini tidak terbuang sia-sia. Belajar manajemen waktu itu memang sulit, tapi jika kita mau belajar yang sulit itu insyaalloh akan jadi mudah. Yang penting kita punya niat dan usaha untuk menjalankannya. Waktu itu tidak akan bisa diputar kembali, maksudnya waktu yang telah kita lalui tidak akan mungkin bisa kita kembalikan. Dia terus berputar, berotasi pada porosnya. Happy Blogging kawan ^_^Threehttp://www.blogger.com/profile/03630070431215802353noreply@blogger.com8tag:blogger.com,1999:blog-2615159705501194130.post-30418339970195126882011-11-25T22:23:00.000-08:002011-11-25T22:23:54.875-08:00Oh No, terserang virus malas<div style="color: #0b5394; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><b>Parah ini , parah sekali ... Sudah dipenghujung November postingan ngga ningkat-ningkat. Malesnya yang ningkat terus, males tingkat dewa-dewi kalau kata ababil zaman sekarang. Harus dilawan, harus menyewa ke satria nih kayanya buat melawan rasa malas. Sekalian aja sewa pasukan imun, antibodi biar ngga terserang virus malas. </b></span></div><div style="color: #0b5394; text-align: justify;"><br />
</div><a name='more'></a><br />
<div style="color: #0b5394; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><b>Mengenai rasa malas, malas itu apa sih? Malas menurut kamus besar bahasa indonesia adalah tidak mau bekerja atau mengerjakan sesuatu. Sifat malas ini pasti selalu ada dalam diri manusia. Virus malas ini sangat berbahaya karena akan merugikan kita. Misalnya nih yah, kita lagi panen tugas, baik itu tugas sekolah, kuliah atu pun pekerjaan. Tiba-tiba kita terserang virus malas, maka hasilnya kita tidak mengerjakan apa pun *ya iyalah namanya juga malas*. Efeknya adalah kalau yang sekolah atau kuliah silakan nikmati nilai anda kalau tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh pahlawan tanpa tanda jasa itu *guru*. Ngga percaya? silakan kalian coba sendiri *tidak patut ditiru*. Untuk yang bekerja silakan siap-siap menerima ocehan dari sang pemimpin. </b></span></div><div style="color: #0b5394; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: #0b5394; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><b>Tuh kan kalau dipikir-pikir malas itu banyak ruginya, untungnya cuma sesaat. Saya yang lagi terserang virus malas blogging ruginya saya ketinggalan info di dunia maya, khususnya dunia blogger. Lalu apa sebenarnya yang mengakibatkan kita terserang virus malas? Mungkin yah ini baru prediksi saya saja, sekali lagi yah ini mungkin yah!!! Sesuai apa yang saya alami lah hiiihiii ... Hal-hal yang mengakibatkan itu biasanya adalah mungkin faktor bawaan yang menjadi kebiasaan karena tidak ada udaha untuk memperbaikinya. Mungkin juga kita sedang merasa bosan, lelah, cape sehingga bawaannya ingin diam saja.</b></span></div><div style="color: #0b5394; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><b><br />
</b></span></div><div style="color: #0b5394; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><b>Tadi kan sudah disebutkan yah akibat sama faktor yang menimbulkan rasa malas. Sekarang gimana solusi agar si malas itu cepat pergi dari diri kita, gimana biar si malas itu ngga betah ada di dalam diri kita. Ada yang tahu? coba angkat tangan saya lagi cari-cari solusinya nih heehee ... Tapi, kalau kata yang bisik-bisik di telinga saya adalah katanya kembali ke diri kita masing-masing. Misalnya, semangatin diri kita sendiri untuk bangkit dari kemalasan. Tanamkan dalam diri kita "say no malas" tambah "say no galau". Tapi susah yah kawan untuk mengusir si malas itu. Okeh untuk yang punya solusi mengusir rasa <strike>kantuk</strike> malas, beri tahu saya pastinya di kolom komentar ini dong :).</b></span></div><div style="color: #0b5394; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: small;"><span style="color: #0b5394;">Semangat blooging kawan ^_^</span></span></b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div>Threehttp://www.blogger.com/profile/03630070431215802353noreply@blogger.com11tag:blogger.com,1999:blog-2615159705501194130.post-55704031885155223412011-11-15T18:11:00.000-08:002011-11-15T18:11:00.337-08:00Bunga tidurOalah ngga tau kenapa belakangan ini semangat blogging saya lagi hilang, entah kemana mungkin ditelan bumi. Eh emang bumi punya mulut yah? Atau mungkin semangat blogging itu lagi bersembunyi. Sembunyi dimana yah?ditumpukan susian kotor?ditumpukan kertas-kertas?atau dibelakang pintu?. Sudah saya cari disotu, tapi tetep tidak ditemukan juga. Jadi, kalau teman-teman blogger ada yang menemukan semangat blogging punya saya, segera hubungi saya. Mungkin semangatnya lupa jalan pulang *ngawur*.<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Sudahlah semoga semangat blogging itu cepat kembali kepada saya yah. Mimpi, saya yakin kita semua pasti pernah bermimpi. Mimpi itu bunga tidur, katanya. Bunga tidur buat yang mimpi indah tapi kalau mimpi buruk apa itu bunga tidur juga? Bunga itu kan indah ngga ada yang buruk. Jadi kalau mimpi buruk kita sebut saja dengan OSRAM ---> apa coba *saya pun bingung dengan sebutannya*.<br />
<br />
Berbicara mengenai mimpi, sudah dua hari ini saya mimpi yang sangat tidak menyenangkan. Bayangkan sudah dua hari berturut-turut saya mimpi hantu. Hari pertama hantu di rumah sakit tua, hari kedua mimpi di rumah tua. Mimpi yang sangat ngaco sekali pemirsa. Katanya kalau mimpi serem itu, sebelum tidurnya ngga berdoa. Saya berdoa ko, tapi ngga ngaruh. Untung cuma mimpi, coba kalau nyata, ih amit-amit.<br />
<br />
Ada mimpi yang sangat saya rindukan saat ini. Saya sangat merindukan sosok alm. ayah saya. Sudah lama sekali dia tidak mengunjungi saya lewat mimpi. Biasanya dia selalu memberikan senyuman jika kebetulan dia mengunjungi alam mimpi saya. Saya sangat merindukanmu, Pah :'(. Saya ingin sekali bercerita banyak hal Pah. Apakah kau tidak merindukanku, Pah? Semoga Mpah, baik-baik saja yah di surga sana, lantunan ayat suci Al-qur'an selalu kuhadiahkan untukmu :).<br />
<br />
Oia masih ada kaitannya sama mimpi. Salah seorang teman saya pernah bilang, "tulislah mimpi-mimpimu di kertas, karena suatu saat nanti tanpa kita sadari mimpi-mimpi itu akan menjadi nyata. Kalaupun mimpi itu tidak menjadi nyata, percayalah rencana Alloh jauh lebih indah dari mimpi yang kita tulis." Kata-kata itu memberikan inspirasi dan motivasi bagi saya. Jadi, jangan pernah takut untuk bermimpi. Adanya usaha yang maksimal maka, mimpi itu tak hanya khayalan semata tapi, sebuah kenyataan. Alloh akan sangat memperhitungkan usaha dan air mata kita dalam mencapai suatu keinginan.Threehttp://www.blogger.com/profile/03630070431215802353noreply@blogger.com3