Let Go

Dari beberapa novel yang saya miliki dan yang pernah saya baca, saya suka banget sama cerita novel yang judulnya Let Go karangan Windhy Puspitadewi terbitan Gagas Media. Novel ini menceritakan tentang persahabatan 4 orang remaja yang masih duduk di bangku SMA, yaitu Caraka, Nathan, Nadya dan Sarah.

Awal persahabatan mereka adalah saat Caraka diberi hukuman oleh wali kelasnya. Hukuman yang diberikan agak sedikit berbeda dari hukuman biasanya. Wali kelas Caraka memberikan tugas kepada Caraka untuk mengurus mading sekolah bersama Nathan, Nadya dan Sarah.

Keempat orang ini mempunyai karakter yang berbeda-beda. Caraka adalah sosok yang tidak pernah peduli terhadap pendapat orang lain, selama ia merasa benar ia akan melakukannya. Nathan si pintar yang selalu bersikap sinis. Nadya ketua kelas yang tidak pernah meminta bantuan orang lain. Sarah adalah sosok yang pemalu, lemah dan tidak percaya diri. Tapi, perbedaan tersebutlah yang akhirnya menyatukan mereka dalam sebuah persahabatan.

Berbagai masalah menghadang mereka, tapi masalah-masalah yang datang justru membuat mereka semakin bersatu dan sadar bahwa persahabatan adalah harta yang paling berharga. Caraka bisa merubah sikap teman-temannya. Nathan tidak lagi menjadi sosok yang sinis, Nadya yang selalu ingin terlihat kuat, tapi akhirnya bisa menangis, Sarah yang tadinya tidak percaya diri dengan kemampuan yang dimilikinya menjadi sosok yang lebih percaya diri dan kuat.

Lagi-lagi Caraka tejebak dalam urusan orang lain, yang membuatnya belajar tentang satu hal yang ia takuti, yaitu kehilangan. Mereka harus kehilangan salah satu sahabatnya yang bernama Nathan untuk selamanya. Nathan meninggal akibat penyakit kanker yang dideritanya.

Ada kutipan yang saya suka dari novel ini, mau tau ngga??yang ceww2 juga pasti pada suka deh ma kutipan yang satu ini
"Ketika wanita menangis, itu bukan berarti dia sedang mengeluarkan senjata terampuhnya. Melainkan justru berarti dia sedang mengeluarkan senjata terakhirnya. Ketika wanita menangis, itu bukan berarti dia tidak berusaha menahannya. Melainkan karena pertahanannya sudah tidak mampu lagi membendung air matanya. Ketika wanita menangis itu bukan karena dia ingin terlihat lemah. Melainkan karena dia sudah tidak sanggup untuk berpura-pura kuat".

Hikmah yang bisa saya ambil dari cerita novel tersebut adalah arti sebuah persahabatan, kehilangan, solidaritas, bahkan sahabat bisa menjadi motivator untuk kita. Pada dasarnya manusia adalah mahluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain.

Saat ini saya lagi kepengen banget baca Novel Ranah Tiga Warna karangan Ahmad Fuadi. Saya penasaran sama ceritanya, katanya kisah nyata dari penulisnya saat penulisnya masih kuliah. Saat baca resensinya sepertinya bakal banyak hikmah yang bisa kita ambil dari novel tersebut. Ada yang mau ngasih??hiihii *ngarep*

Diikutkan dalam Kita Berbagi yang di selenggarakan Cyber Dreamer


Comments

  1. Kita ad untuk bersama, kebersamaan itu indah, seindah konflik n perbedaan yg mampu menyatukan semua tujuan...

    ReplyDelete
  2. pinjem donk novelnya, gw freak sama novel neh...

    eh, ada award ya buat lu di blog gw.. silahkan diambil..

    ReplyDelete
  3. karena ada yang meninggal, makanya berjudul Let Go ya.. berarti tentang melepaskan dengan ikhlas ssat kita kehilangan ya..
    saya belum pernah baca bukunya, tapi kedengarannya menarik nih ^^

    ReplyDelete
  4. betul banget, sahabat itu baru berasa loyalnya kalo pas ada saat kita membutuhkan..
    nggak dikasih cover bukunya sama harganya yah?

    ReplyDelete
  5. mereka cewek semua ya???? hampir persis novel AADC dong...
    kalo boleh koment pada kalimat; "... Melainkan justru berarti dia sedang mengeluarkan senjata terakhirnya ...", tampaknya ini pembelaan dari kaum wanita ya... memang sih, ketika wanita menangis seakan dunia mau berhenti, jadi bingung menyikapinya (apalagi kalo ibu yg nangis, jd merasa bersalah banget...).

    thank's ya visitnya, baru semangt lagi nieh... post-nya memang belum finish, tp skrg udah kok

    ReplyDelete
  6. ada refrensi nieh, coba mbak baca novel "Sandiwara Langit" karya Ustadz Abu Umar Basyier (denger-denger sebagian kisah nyata lho), Penerbit: Shofa Media Publika, nggak mahal kok 30 rbuan .... bagus banget, mbak harus coba baca .....

    ReplyDelete
  7. Sebenarnya dari kemaren udah aku baca postingan kamu....tapi internetku lemot..........hehehehe wah seoga sukses acaranya....:)

    ReplyDelete
  8. Sahabat emang gak bosen2 untuk dibicarain.. dalam karya sastra, puisi, novel dll...

    Happy weekend ^_^

    ReplyDelete
  9. Terima kasih udah mengikuti "kita berbagi"

    Semoga apa yang kita tuliskan selalu dapat memberikan manfaat tersendiri bagi pembaca dan juga berbagi ilmu melalui tulisan lebih digalakkan lagi ^^

    ReplyDelete
  10. izin berkunjung , boleh pinjam novelnya??? ane izin follow

    ReplyDelete

Post a Comment

Makasih sudah baca postingan saya,
Jangan lupa tinggalkan komentarnya yah :)

Popular posts from this blog

Back to Campus

Kuis

Jangan Mudah Percaya