Penantian

26 Agustus 2017, saya menikah. Saya pikir setelah menikah tidak akan ada lagi pertanyaan "KAPAN". Saat kuliah "Kapan Lulus?", sudah lulus kuliah "Kapan Kerja?", setelah mendapat pekerjaan, "Kapan Nikah?", setelah nikah, "Kapan Punya Anak?". Jawaban saya tetap sama "Doakan saja". 


Setelah menikah, Alloh SWT memberikan kami waktu untuk berdua dulu, saling mengenal, pacaran halal, karena kami tidak pacaran. Kami menjalankan ta'aruf kemudian menikah dengan persiapan cuma satu bulan saja. Ketika yang lain sudah Alloh berikan amanah dalam rahim mereka, jelas saya iri. Rasanya sudah bosan mendengar pertanyaan, "Kapan? Ditunda ya? Sudah isi?" sampai ada yang menyuruh kami untuk periksa ke Dokter, padahal saat itu kami baru menikah 6 bulan. 



Nangis sering, ngeluh sering, alhamdulillah suami selalu menguatkan. Dia selalu mengingatkan saya untuk selalu sabar dan berdoa. Alloh Maha Mengetahui kapan waktu yang terbaik untuk HambaNya. Lama - lama saya mulai kebal dengan pertanyaan "Kapan" saya menganggap bahwa itu adalah doa dari mereka. 



Juli 2018, saya telat datang bulan. Udah geer aja senyum - senyum sendiri. Eh, pas malemnya keluar flek. Sedih lagi, sambil bilang ke suami "Ngga jadi lagi". Lagi ... lagi dia menguatkan saya "Sabar, doa terus ya!". Tapi, besok subuhnya ko fleknya ga ada lagi ya. Seharian itu ngga keluar sama sekali. Akhirnya, saya beli test pack. Pulang kerja saya coba test pack, hasilnya dua garis samar. Berkaca - kaca,dag dig dug ngga karuan liat hasil dua garis samar. Saya tunjukkin ke suami, dia cuma lempeng aja bilang "Maksudnya apa? artinya apa?". Kemungkinan saya hamil! karena masih tidak percaya, subuhnya saya coba lagi test pack. Dua garis merah jelas sekali,Alhamdulillah kami senang sekali bisa melihat dua garis. 



Untuk memastikan, kami segera pergi ke dokter kandungan. Baru telat 4 hari sih, tapi ya penasaran aja gitu. Pas di usg dokter bilang "Bu, saya belum bisa bilang ibu hamil atau ngga ya karena hasil usg belum kelihatan kantungnya. Ini baru penebalan dinding rahim aja, 2 minggu lagi kita cek lagi ya". Semakin degdegan dong, karena bingung saya hamil atau ngga sebenarnya. Sekedar info, penebalan dinding rahim itu bisa juga terjadi saat wanita mau haid. 



Dua minggu kemudian, kami balik lagi ke dokter kandungan. Alhamdulillah, sudah terlihat kantungnya dan dokter memastikan bahwa saya benar - benar positif hamil. Seneng bangeta rasanya, setelah hampir satu tahun kami menanti kehadiran buah hati. 



Masyaallah, masa - masa kehamilan itu kaya mimpi, di dalam rahim kita ada mahluk yang bernyawa. Semua ibu itu hebat dan kuat ya, bayangin dari hamil aja udah ngerasain mual, pusing, muntah, pegel, susah tidur, kaki bengkak, dan lain - lain. Saya mabok parah waktu hamil, bahkan pas usia kehamilan 7 bulan aja saya masih muntah - muntah. Indera penciuman mendadak tajam, bau telor lah, bau minyak wangi lah, nusuk hidung banget. Tapi, melihat perkembangan janin yang sehat kebayar sudahlah mabok, mual, dan pegel - pegelnya. 


Masyaallah, kalau diliat dari USG itu perkembangan manusia itu benar - benar seperti yang ada dalam Al - Qur'an Surat Al - Mu'minun Ayat 12 - 14 :

وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ مِنْ سُلَالَةٍ مِنْ طِينٍ
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. (12)

ثُمَّ جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً فِي قَرَارٍ مَكِينٍ

Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).(13)

ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَامًا فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْمًا ثُمَّ أَنْشَأْنَاهُ خَلْقًا آخَرَ ۚ فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ

Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.(14)

Comments

Popular posts from this blog

Back to Campus

Kuis

Jangan Mudah Percaya